... saya memuji Dino di twitter karena kerja kerasnya dalam kerja politik... "

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menjawab tudingan dirinya "amerikasentris" karena selalu mengaitkan berbagai hal di Indonesia dengan negara pimpinan Barack Obama itu.

"Banyak yang tanya dan kritik mengapa saya katakan para santri Pondok Pesantren As Salam, Tuban, Jawa Timur, lebih tangguh dari siswa SMA di Amerika Serikat," kata dia, dalam akun twitter resminya yang dikutip, di Jakarta, Minggu.

Dia menilai pernyataannya itu sangat berdasar dengan kondisi nyata pesantren tersebut saat dirinya berkunjung pada Jumat-Sabtu (14-15 Februari).

Dia mengatakan, semua santri di Pondok Pesantren As Salam hidup bergotong royong, saling membantu dalam proses pembelajaran, dan berpikiran terbuka terhadap dunia luar.

"Walaupun banyak dari keluarga tidak mampu, para santri As Salam sama sekali tidak merasa rendah diri dan menyambut saya dengan penuh percaya diri," ujarnya.

Dia mengatakan selama dirinya menginap di pesantren tersebut, ada berbagai hal yang memiliki nilai dalam proses pendidikan.

Dia mengungkap jadual ketat pendidikan para santri di sana. Ciri khas lain dari pesantren itu menurut dia, para santri menyambut dia dalam bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris.

Pertanyaan tajam para santri kepada dia juga acap dilancarkan dalam bahasa Inggris yang baik.

"Para santri pesantren As Salam sangat disiplin, tidak pernah mengeluh dan semuanya sangat menurut dan taat pada Ustad dan Ustadzah," katanya.

Sebelumnya Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Indra J Piliang, mengkritik beberapa peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat yang masih dalam taraf belajar berpolitik.

"Mereka mengatakan terkejut melihat ini dan itu, menandakan sedang alami gegar budaya masuk dalam dunia politik," kata Pilian, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (19/2).

Dia mencontohkan sikap Dino Djalal, yang mengatakan pondok pesantren di Indonesia lebih bagus dibandingkan sekolah di Amerika Serikat.

Sikap itu menurut dia menunjukkan rekam jejak diplomat karir itu masih amerikasentris yaitu selalu mengaitkan berbagai hal di Indonessia dengan Amerika Serikat.

"Memang saya memuji Dino di twitter karena kerja kerasnya dalam kerja politik," ujarnya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014