Depok (ANTARA News) - Dosen politik Universitas Indonesia (UI) merasa kehilangan sosok almarhum Prof Iberamsjah yang sangat peduli terhadap dosen-dosen muda untuk lebih maju lagi mengembangkan ilmu politik.
"Saya merasa kehilangan karena Prof Iberamsjah sangat peduli dengan dosen-dosen muda," kata Dosen Politik UI Cecep Hidayat, Minggu.
Cecep mengatakan sosok Prof Iberamsjah merupakan dosen yang mempunyai gaya mengajar dengan diselingi guyonan sehingga murid-muridnya tidak bosan dan jenuh mendengarkan materi yang diberikannya.
Ia mengatakan almarhum juga terkenal dengan pemikiran-pemikiran politiknya yang kritis sehingga sehingga banyak para elite politik di Tanah Air yang merasa terjewer dengan pernyataan-pernyataannya.
Menurut Cecep sebelumnya almarhum telah menderita gagal ginjal dan dalam dua bulan ini menderita gejala jantung sehingga diharuskan menjalani pemasangan ring di jantungnya. Setelah operasi jantung pengajar politik UI tersebut kondisinya terus menurun hingga harus menjalani perawatan karena adanya infeksi.
Guru Besar Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Prof Iberamsjah meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Minggu (23/2), sekitar pukul 06.00 WIB.
Iberamsjah lahir di Gambut, Banjar, Kalimantan Selatan, pada 20 Juni 1948. Dia menyelesaikan pendidikan S1 di FISIP UI pada 1974. Kemudian meraih gelar master di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1988. Gelar doktor diraihnya kembali di Universitas Indonesia pada tahun 2002.
Jabatan terakhir almarhum adalah sebagai Ketua Dewan Guru Besar FISIP UI menggantikan Prof Bachtiar Aly.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014