Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) diperkirakan masih berpeluang untuk kembali naik. Analis Riset dari PT Valbury Asia Securities, dalam "Market Prediction", Selasa, mengatakan turunnya harga minyak akan mengubah perspektif The Fed atas inflasi Amerika seperti diungkap oleh salah satu pejabatnya dan dengan sendirinya akan menghapus kekhawatiran atas kenaikan suku bunga. "Perkembangan tersebut positif bagi pasar saham yang menyisakan alasan teknis sebagai kekhawatiran terbesar saat ini. Namun rally indeks dapat saja berlanjut jika hari ini dapat ditutup diatas level 1.450," kata mereka. Menurutnya, kondisi overbought pada indeks dan melemahnya kinerja bursa saham regional menjadi pemicu koreksi indeks BEJ kemarin. Penurunan signifikan pada harga minyak mentah yang sempat menyentuh level terendahnya di 64,85 per barrel dolar AS semalam kemungkinan belum akan direspon oleh pasar dalam jangka pendek karena penurunan tersebut dikompensasikan dengan melemahnya nilai rupiah. Namun jelas, lanjutnya, bahwa turunnya harga minyak akan sangat positif dalam jangka menengah panjang sekalipun OPEC kemungkinan akan menahan agar tidak turun dibawah 60 per barrel dolar AS. Pada perdagangan Selasa ini, IHSG dibuka turun 2,345 poin atau 0,16 persen ke level 1.444,909. (*)
Copyright © ANTARA 2006