Jakarta (ANTARA) - Lagu dari band NOAH yang berjudul “Menunggumu” merupakan salah satu karya populer dari kelompok yang dulunya bernama Peterpan itu.

Lagu ini dirilis pada tahun 2004. Lagu yang berjudul "Menunggumu" adalah kolaborasi dari penyanyi pop Indonesia Chrisye bersama Peterpan. Lagu ini dirilis pada album studio terakhir karya Chrisye Senyawa (2004).

Pada tahun 2008, lagu ini dimasukkan dalam album kompilasi terbaik Peterpan yang berjudul "Sebuah Nama, Sebuah Cerita". Kemudian pada tahun 2015, setelah Peterpan mengubah namanya menjadi NOAH, mereka merilis aransemen ulang lagu ini untuk album kompilasi mereka yang berjudul "Second Chance", serta membuat video musik baru untuk lagu tersebut.

Baca juga: Rossa dan Ariel NOAH akan rilis lagu kolaborasi "Nada-Nada Cinta"

Lirik "Menunggumu" - NOAH


[Verse 1]
Di dalam sebuah cinta terdapat bahasa
Yang mengalun indah mengisi jiwa
Merindukan kisah kita berdua
Yang tak pernah bisa akan terlupa

[Chorus]
Bila rindu ini masih milikmu
Kuhadirkan sebuah tanya untukmu
Harus berapa lama aku menunggumu?
Aku menunggumu

[Verse 2]
Di dalam masa indah saat bersamamu
Yang tak pernah bisa akan terlupa
Pandangan matanya menghancurkan jiwa
Dengan segenap cinta aku bertanya

[Chorus]
Bila rindu ini masih milikmu
Kuhadirkan sebuah tanya untukmu
Harus berapa lama aku menunggumu?
Aku menunggumu

[Instrumental]

[Bridge]
Dalam hati ku menunggu
Dalam lelah ku menunggu
Aku
Dalam hati ku menunggu
Dalam lelah ku menunggu
Aku masih menunggu

[Chorus]
Bila rindu ini masih milikmu
Kuhadirkan sebuah tanya untukmu
Harus berapa lama aku menunggumu?
Aku menunggumu
(Aku menunggu)

[Outro]
Dalam hati ku menunggu
Dalam lelah ku menunggu
Dalam hati ku menunggu
Dalam lelah ku menunggu
Dalam tangis ku menunggu
Dalam sepi ku menunggu
Dalam hati ku menunggu

Credit

Artis : NOAH

Album : Second Chance

Dirilis : 2015

Penulis lagu : Ariel

Genre : Pop, Indonesian Pop, Indonesian Rock

Baca juga: Lirik dan makna lagu "Separuh Aku" NOAH

Baca juga: Lirik dan makna lagu "Kisah Cintaku" dari NOAH

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024