Brussel (ANTARA) - Maskapai penerbangan China telah memperluas rute mereka ke Benua Eropa pada musim panas ini dengan dimulainya kembali dan diluncurkannya lebih banyak rute internasional di tengah upaya pemerintah untuk memfasilitasi perdagangan dan pertukaran bilateral.
Juneyao Air yang berbasis di Shanghai meluncurkan dua rute antarbenua baru ke Eropa, yakni Shanghai-Manchester dan Shanghai-Brussel pada awal bulan ini, menambah jumlah destinasi Eropa mereka menjadi lima negara.
Pada Juli yang sama, peluncuran penerbangan langsung dari Shanghai ke Marseille oleh Shanghai Airlines, anak perusahaan China Eastern Airlines, menandai rute reguler pertama antara China dan Prancis selatan, ungkap Kamar Dagang China untuk Uni Eropa di platform media sosial X.
Sebelumnya pada Juni, maskapai penerbangan China Hainan Airlines melanjutkan kembali rute penerbangan langsung dari Brussel ke Shanghai. Maskapai tersebut telah mengoperasikan 18 rute langsung antara China dan Eropa hingga 8 Juli, yang mencakup 10 negara termasuk Inggris, Jerman, Prancis, Belgia, Italia, dan Spanyol.
"Penambahan rute penerbangan internasional menunjukkan bahwa hubungan antara ekonomi China dan ekonomi global semakin erat, dengan permintaan yang lebih kuat untuk perdagangan, investasi, pariwisata, dan kunjungan keluarga," kata Yu Zhanfu, seorang pakar dari Aviation Think Tank.
Pada 2023, Uni Eropa menjadi sumber impor terbesar kedua dan pasar ekspor terbesar kedua bagi China, menurut sebuah laporan dari Dewan Promosi Perdagangan Internasional China.
Perihal rute Shanghai-Brussel yang baru diluncurkan oleh Juneyao Air, Cheng Xi, Manajer Umum Departemen Perdagangan dan Penjualan maskapai tersebut, mengatakan bahwa kota-kota di China selalu mempertahankan pertukaran yang erat dengan kota-kota di Belgia.
Beijing menjalin hubungan sister city dengan Wilayah Ibu Kota Brussel, dan Shanghai juga melakukan hal serupa dengan Antwerp di Belgia, ujar Chen.
"Ada potensi besar untuk kerja sama antara China dan Eropa di berbagai bidang, yang menjadi fondasi bagi pengembangan rute penerbangan baru," tambah Cheng.
Terlepas dari volume perdagangan bilateral, permintaan untuk bisnis dan perjalanan, serta kebijakan visa yang menguntungkan juga menjadi salah satu faktor paling signifikan yang mendorong peluncuran rute-rute penerbangan internasional, ungkap Yu.
Sejak awal tahun ini, China telah menerapkan berbagai langkah untuk memfasilitasi masuknya warga negara asing ke China untuk bisnis, pendidikan, dan pariwisata, termasuk perluasan kebijakan bebas visa yang membebaskan banyak pemegang paspor biasa Eropa dari kewajiban pengajuan visa yang memakan waktu dan biaya.
Menyusul langkah-langkah yang diperkenalkan sejak Januari, China mencatat 14,64 juta perjalanan inbound yang dilakukan oleh warga negara asing pada paruh pertama tahun ini, naik 152,7 persen secara tahunan (year on year), seperti diumumkan oleh otoritas imigrasi negara itu pada awal bulan ini.
Hainan Airlines melaporkan peningkatan jumlah wisatawan pada rute Shanghai-Brussel mereka yang baru saja kembali dibuka, dengan tingkat keterisian rata-rata melampaui 80 persen, kata Zhang Naifu, wakil direktur komite pemasaran Hainan Airlines.
Untuk memanfaatkan lonjakan perjalanan internasional, Hainan Airlines berencana meluncurkan rute Shenzhen-Budapest pada 2024, yang akan semakin meningkatkan konektivitas antara China dan negara-negara di Eropa Tengah dan Timur.
Peluncuran kembali dan peluncuran rute internasional yang tepat waktu sangat penting untuk meningkatkan arus penumpang inbound dan outbound serta mempromosikan pertukaran internasional, ujar Yu.
Data terbaru dari Administrasi Penerbangan Sipil China menunjukkan bahwa perjalanan penumpang internasional negara tersebut mencapai 5,3 juta pada Juni, mencapai 88,1 persen dari level pada periode yang sama tahun 2019.
Ke depannya, Yu menyatakan keyakinannya bahwa pasar penerbangan internasional China akan mencapai pemulihan yang cepat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024