Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa ekonomi diberitakan oleh Kantor Berita ANTARA pada Kamis (18/7), mulai dari pelantikan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II untuk RAPBN 2025 hingga Prabowo tetap yakin ekonomi tumbuh 8 persen.

Berikut rangkuman berita ekonomi kemarin yang layak disimak pagi ini.

Menkeu: Thomas jadi Wamenkeu II permudah koordinasi RAPBN 2025

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, penunjukkan Thomas Djiwandono menjadi Wakil Menteri Keuangan II bertujuan untuk mempermudah koordinasi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025.

Baca selengkapnya di sini

OJK: Program Asuransi Wajib kendaraan menunggu peraturan pemerintah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan Program Asuransi Wajib, termasuk asuransi kendaraan, masih menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP) sebagai payung hukum pelaksanaannya, seperti ruang lingkup dan waktu efektif penyelenggaraan program.

Baca selengkapnya di sini

Studi: Pencari properti di IKN didominasi generasi muda 18 - 34 tahun

Hasil studi portal properti Rumah123 terkait tren pasar properti kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan para pencari properti di kawasan IKN didominasi oleh generasi muda.

Baca selengkapnya di sini

Kontrak pertama habis, Pupuk Indonesia tetap salurkan pupuk subsidi

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi memastikan pihaknya tetap akan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani meski kontrak pertama senilai Rp26,7 triliun akan habis di Juli 2024.

Baca selengkapnya di sini

Prabowo tetap optimistis pertumbuhan ekonomi RI bisa mencapai 8 persen

Presiden RI terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan, dirinya hingga saat ini tetap optimistis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

Baca selengkapnya di sini 


Baca juga: Kemarin, satgas impor ilegal hingga proyeksi suku bunga The Fed
Baca juga: Kemarin, anggaran makan gratis hingga pembatasan BBM bersubsidi
Baca juga: Kemarin, soal penyertaan modal negara hingga kemudahan izin investasi


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024