"Bunga itu kami temukan di dalam hutan di pinggir Sungai Penangkulan, Padangguci Hulu," kata Nopriyanto, seorang warga yang menemukan bunga itu, saat dihubungi dari Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan, awalnya bunga itu ditemukan warga Desa Sungai Manau Sembilan. Karena dianggap biasa dan sudah sering ditemukan mekar di dalam hutan, informasi bunga mekar tersebut tidak disebarkan ke warga desa lain.
Nopriyanto yang merupakan seorang guru bantu di SD Negeri 08 Desa Manau Sembilan mendapat informasi itu lalu langsung menuju hutan untuk melihat keunikan bunga langka itu.
"Warnanya merah pucat, mengarah ke merah muda, dengan diameter sekitar 45 sampai 50 centimeter," katanya.
Ia mengatakan lokasi bunga mekar dapat dijangkau dengan berjalan kaki selama satu jam dari desa.
Topografi yang cukup ekstrem seperti turun naik tebing dan melintasi Sungai Cawang Kidau menjadi tantangan tersendiri untuk melihat bunga unik itu.
Selama ini menurut dia, masyarakat belum mengetahui bahwa bunga rafflesia adalah jenis langka dan dilindungi.
"Kami mencari informasi di internet tentang bunga itu, ternyata memang langka dan dilindungi," katanya.
Selain itu, di Bengkulu kata dia lebih sering ditemukan rafflesia jenis arnoldii atau Rafflesia arnoldii.
Hal ini dibenarkan Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan bahwa bunga rafflesia jenis bengkuluensis sangat jarang ditemui.
"Ini kesempatan langka melihat bunga jenis bengkuluensis," katanya.
Apalagi bunga rafflesia jenis bengkuluensis merupakan satu jenis rafflesia yang ditemukan dan diidentifikasi tiga dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu pada 2005.(*)
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014