Kuala Lumpur (ANTARA) - World Islamic Tourism Conference (WITC) ke-4 di Malaysia bisa menjadi peluang memunculkan pemikiran baru wisata Muslim.

Wakil Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia Khairul Firdaus Akbar Khan dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan, dengan pasar wisata Muslim menjadi sebuah penguat dalam wisata global dan ekonomi Islam, terutama dengan populasi Muslim di seluruh dunia mencapai dua miliar tahun lalu, permintaan untuk produk dan jasa ramah Muslim juga berkembang.

Karena itu, menurut dia, saat ini waktu yang tepat untuk mempertimbangkan beberapa pertanyaan kunci tentang lanskap wisata yang baru, sehingga WITC tahun ini menjadi platform untuk memunculkan pemikiran baru seputar pertanyaan seperti, siapa wisatawan Muslim, bagaimana pelaku industri dapat memenangkan hati dan pikiran wisatawan Muslim, sambil juga tetap meyakinkan wisatawan konvensional, atau wisatawan non-Muslim tidak merasa ditinggalkan.

Dengan meningkatnya perhatian pemangku kepentingan pariwisata global terhadap wisata Muslim itu, ia mengatakan Pusat Pariwisata Islam (ICT) melihat kebutuhan untuk berdialog tentang tren dan isu tersebut.

Konferensi yang diinisiasi Pusat Pariwisata Islam di bawah Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia (MOTAC) itu akan berlangsung selama dua hari pada 12-13 September 2024 di Kuala Lumpur, mengangkat tema “Forging Connections”.

Diskusi dalam WITC tahun ini, menurut dia, akan disederhanakan menjadi empat jalur yakni memahami wisatawan Muslim, perjalanan dan komunitas ramah Muslim, pertumbuhan dan kesempatan, dan inklusivitas.

Itu akan menjadi kesempatan baik untuk membuka jaringan, tukar pengetahuan dan menyuburkan kolaborasi, serta keberlanjutan pengembangan pariwisata dan perhotelan ramah Muslim.

Baca juga: Indonesia raih peringkat pertama Global Muslim Travel Index
Baca juga: Indonesia-Malaysia kolaborasi promosi wisata Islami

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024