situs-situs seperti Antara Heritage Center yang menjadi cagar budaya sekaligus saksi sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia juga mesti dikunjungi ..
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Warsito menyebut pentingnya siswa mengenal cagar budaya di sekitar sekolah.
“Tidak perlu lagi anak-anak TK, SD dan seterusnya itu piknik jauh ke luar kota, tetapi piknik ilmiahnya itu cukup ke kantor kelurahan, dijelaskan apa itu kantor kelurahan, kemudian di situ ada situs masjid, gereja, pasar, diajak ke situ untuk memahami layanan publik,” kata Warsito ditemui saat mengunjungi Antara Heritage Center, di Jakarta, Kamis.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut dia, perlu komitmen pemerintah daerah untuk membuat regulasi, sehingga anak-anak sekolah dapat mengenal cagar budaya yang ada di lingkungan sekitarnya.
“Kaitannya dengan pendidikan itu kecintaan pada tanah air dan memupuk kebanggaan pada anak-anak sekolah, sehingga dengan konteks itu, anak akan tahu persis lingkungannya dan dia nanti akan bangga, harus mulai di desa atau sekitar tempat tinggalnya dulu,” ujar dia.
Menurutnya, kegiatan widyawisata ke luar kota rentan menimbulkan kecelakaan, sehingga penting membuat kebijakan yang dapat membuat anak dapat bersenang-senang sambil belajar mulai dari mengenal lingkungan sekitar.
“Untuk anak taman kanak-kanak misalnya, enggak usah lah diajak keluar kabupaten/kota yang kadang busnya tidak berizin, karena kita ini sedikit-sedikit pengin ke luar kota, piknik yang akhirnya mohon maaf, setiap tahun itu saat libur sekolah selalu ada berita bus kecelakaan, yang akhirnya menimbulkan masalah yang tidak perlu,” ucapnya.
Baca juga: Libur sekolah, museum di Jakarta bisa jadi alternatif tujuan wisata
Ia mengemukakan, situs-situs seperti Antara Heritage Center yang menjadi cagar budaya sekaligus saksi sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia juga mesti dikunjungi oleh para siswa dari sekolah-sekolah yang ada di sekitarnya
“Harus dikunjungi yang sekolah di dekatnya, jangan sampai dia sudah berkunjung ke Taman Mini misalnya, tetapi belum tahu kalau di sini ada situs-situs bersejarah, itu maksud saya yang harus kita edarkan ke seluruh kepala daerah,” kata dia.
Menurutnya, dengan mengenalkan anak pada situs-situs cagar budaya di sekitarnya, dapat memupuk rasa bangga dan kecintaan mereka untuk turut memajukan daerahnya.
“Sehingga anak itu ketika keluar dari rumah sudah tahu persis apa yang ada di sekitarnya, dan dia akan bangga terhadap daerahnya. Nantinya juga sebagai syiar ketika menamatkan sekolah, dia sudah bisa bercerita kalau di kampungnya ada cagar budaya dan kantor-kantor layanan publik seperti kantor urusan agama daerah, badan usaha milik daerah, dalam konteks pendidikan itu sangat penting,” tuturnya.
Baca juga: Objek wisata Pantai Bandengan dan Kartini andalan selama libur sekolah
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024