Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menginisiasi perumusan indikator indeks keamanan pangan karena menjadi langkah yang strategis dalam menguatkan sistem keamanan pangan Indonesia.
"Keamanan pangan merupakan aspek mutlak yang harus dipenuhi dalam menghadirkan pangan yang berkualitas," kata Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Bapanas Andriko Noto Susanto dalam Focus Group Discussion (FGD) 'Perumusan Indikator Keamanan Pangan' di Bogor, Kamis.
Andriko menyampaikan diperlukan suatu pengukuran tertentu untuk melihat indeks keamanan pangan yang menjadi acuan bersama dalam melihat kondisi faktual terkait keamanan pangan baik pada skala nasional maupun daerah.
Untuk itu, lanjut Andriok, Bapanas mendorong lahirnya indeks keamanan pangan dengan mengumpulkan para pemangku kepentingan terkait untuk merumuskan indikator apa saja yang diperlukan.
Baca juga: Bapanas dorong ketersediaan pupuk subsidi demi produktivitas pertanian
Ia menuturkan, aspek keamanan pangan sangat penting untuk mewujudkan masyarakat lebih sehat dan produk lebih berdaya saing sehingga ukuran pencapaian kebijakan keamanan pangan harus terukur dan tercermin dari sisi output maupun impact.
"Badan Pangan Nasional berwenang dalam pengawasan keamanan pangan segar, sehingga perlu kita bicarakan bersama kesepakatan indikator yang membangun Indeks Keamanan Pangan Nasional ini." ujar Andriko dalam keterangan di Jakarta.
Menurut dia, FGD tersebut menjadi langkah awal bersama untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi sumber data dari berbagai kementerian dan lembaga serta ketersediaan data baik pada level nasional, provinsi dan kabupaten/kota yang mencakup berbagai aspek antara lain regulasi dan kelembagaan, sistem keamanan pangan, kesehatan, perdagangan, dan kesadaran masyarakat.
Untuk mendukung penilaian indikator dalam pengukuran indeks keamanan pangan, jelas Andriko, perlu dilakukan identifikasi kebutuhan data dukung dengan memperhatikan data-data terkait keamanan pangan yang tersedia di masing-masing kementerian/lembaga.
Baca juga: Bapanas sebut realisasi beras impor Januari-Mei capai 2,2 juta ton
"Usulan indikator dan subindikator merupakan hal yang memperkaya seluruh aspek yang akan dilihat dalam indeks ini. Tentunya yang juga penting adalah peran para pakar di bidang pangan untuk memvalidasi berbagai aspek tersebut. Intinya kita melibatkan stakeholder terkait untuk sama-sama membangun keamanan pangan yang kuat," jelas Andriko.
Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pelibatan para pemangku kepentingan menjadi hal penting dalam perumusan indikator indeks keamanan pangan.
Arief mengatakan, kolaborasi berbagai pihak sangat penting dalam mewujudkan pangan yang aman bagi masyarakat.
Menurut Arief, mewujudkan keamanan pangan yang lebih baik membutuhkan peran dari berbagai pihak dan seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan mulai akademisi, pengusaha, pemerintah, asosiasi, hingga media.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024