London (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun hingga titik terendah sejak Maret pada hari Senin karena berkurangnya kekhawatiran atas Iran, sementara pasar menunggu hasil pertemuan organisasi negara-negara pengeskspor minyak (OPEC). Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan Oktober turun 62 sen menjadi 65,63 dollar AS per barrel pada perdagangan elektronik sebelum pasar AS resmi dibuka. Pada awal perdagangan Senin harga minyak sempat menyentuh 65,55 dollar AS per barrel, harga terendah sejak 28 Maret 2006 dan turun lebih dari 16 persen dari harga tertinggi sepanjang sejarah 78,40 dollar AS yang terjadi pada 13 Juli 2006. Di London Senin, lapor AFP, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Oktober turun 53 sent menjadi 64,80 dollar AS per barrel. Sebelumnya sempat menyentuh nilai terendah dalam sehari yakni 64,64 dollar, harga terendah sejak 28 Maret 2006. Minyak Brent sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa yakni 78,64 dollar AS per barrel pada 7 Agustus 2006. Para pedagang masih fokus terhadap Iran, negara produsen minyak terbesar keempat di dunia. Perunding utama dari Iran Ali Larijani telah mengajukan penhentian sementara selama dua bulan pengayaan uranium tetapi tidak disebutkan bahwa hal itu akan diwujudkan pada saat pembicaraan mengenai penyelesaian krisis nuklir Iran dimulai, kata seorang diplomat Uni Eropa. Larijani menyampaikan tawaran itu pada pertemuan dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana di Vienna Minggu, kata diplomat itu. Enama kekuatan besar di dunia telah menawarkan kepada Iran sebuah paket perdagangan dengan sejumlah keuntungan lain jika Iran menghentikan pengayaan uranium tersebut, yang bisa menghasilkan bahan bakar nuklir dan juga bahan untuk bom nuklir, dan PBB mengancam akan mengenakan sanksi jika Teheran tidak memenuhinya. Para pengamat berpendapat bahwa Iran dapat membalas sanksi itu dengan menghentikan ekspor minyaknya. Tony Nunan, seorang manajer manajemen risiko energi pada Mitsubishi Corp di Tokyo mengatakan bahwa pembicaraan mengenai kemungkinan penghentian proses pengayaan uranium tersebut merupakan alasan utama penurunan harga minyak pada hari Senin. Penurunan harga minyak juga didukung oleh musim badai yang tidak terlalu membahayakan di AS dan pengumuman raksasa energi Inggris BP baru-baru ini bahwa produksi minyak di Teluk Prudhoe Alaska dapat dipulihkan secara menyeluruh pada akhir Oktyober 2006, kata para pedagang. Kebocoran pada jaringan pipa yang terjadi pada Agustus lalu memaksa BP untuk menutup sebagian besar produksi minyak di lapangan tersebut, yang menimbulkan kenaikan harga minyak pada saat itu. Sementara itu para menteri perminyakan dari 11 negara anggota OPEC, yang menghasilkan sepertiga dari seluruh pasokan minyak dunia, melakukan pertemuan pada hari Senin di Vienna, dengan sinyal bahwa kartel minyak itu akan mempertahankan produksi minyak sebesar 28 juta barrel per hari walaupun harga minyak mengalami penurunan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006