Masih adanya masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung kegiatan kami, sebut saja masih mengambil telur penyu yang mendarat untuk dikonsumsiLabuan Bajo (ANTARA) - Pegiat konservasi penyu di Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), melepaskan sebanyak 335 tukik atau bayi penyu ke laut.
"Tukik ini jenis Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea)," kata Ketua Ikatan Pemuda Peduli Konservasi selaku anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bangko Bersatu, Fadil Mubarak ketika dihubungi di Labuan Bajo, Kamis.
Ia menjelaskan tukik-tukik itu merupakan hasil penetasan telur penyu yang ditemukan di pantai Desa Nanga Bere.
Baca juga: Pokmaswas Desa Sulengwaseng Solor lepasliarkan 256 ekor tukik
Sepanjang tahun 2024, lanjut dia, pegiat konservasi penyu sudah melepas 582 tukik ke laut. "Masih tersisa belasan sarang yang belum menetas atau dalam masa inkubasi," ujarnya.
Ia menambahkan total tukik yang telah dilepas pegiat konservasi penyu ke laut sebanyak 3.900 ekor tukik dengan jenis Penyu Lekang, Penyu Sisik dan Penyu Hijau.
Baca juga: Pokmaswas desa di Flores NTT selamatkan 546 telur penyu dari predator
"Masih adanya masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung kegiatan kami, sebut saja masih mengambil telur penyu yang mendarat untuk dikonsumsi," ucapnya.
Ia juga berharap dukungan berbagai pihak untuk meningkatkan kemampuan para pegiat konservasi.
Baca juga: Memastikan penyu aman bertelur di pesisir Paloh
Baca juga: Melindungi penyu dari selatan Pulau Solor NTT
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024