Meningkatnya ekspektasi terhadap penurunan tingkat suku bunga The Fed dipicu oleh meredanya tekanan inflasi
Semarang, Jateng (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis ditutup merosot seiring meningkatnya ekspektasi terhadap penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah melemah 55 poin atau 0,34 persen menjadi Rp16.155 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.100 per dolar AS.

"Meningkatnya ekspektasi terhadap penurunan tingkat suku bunga The Fed dipicu oleh meredanya tekanan inflasi," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva dalam keterangannya yang diterima di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.

Secara tahunan, inflasi AS turun menjadi 3 persen year on year (yoy), di bawah perkiraan sebesar 3,1 persen yoy dan lebih rendah dari inflasi tahunan pada Mei 2024 sebesar 3,3 persen yoy.

Selanjutnya, inflasi inti juga tercatat menurun menjadi 3,3 persen yoy dari 3,4 persen yoy.

Pada pertemuan sebelumnya, beberapa pejabat The Fed terlihat dovish dalam memberikan komentarnya terhadap kemungkinan pemangkasan tingkat suku bunga.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis turun ke level Rp16.160 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.129 per dolar AS.

Baca juga: BI yakin nilai tukar rupiah bakal terus stabil
Baca juga: Rupiah meningkat sejalan dengan BI tahan suku bunga BI-Rate
Baca juga: Rupiah menanjak jelang pengumuman hasil RDG BI 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024