"Namun, kalau ada kenaikan rata-rata 12 persen tahun 2007 maka TDL-nya akan menjadi Rp695 per kWh, sehingga bisa melampaui BPP 2010 yang Rp682 per kWh," kata dirjen.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan skenario kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 12 persen pada tahun 2007, kata Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM J Purwono, Senin malam. Dalam raker Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dengan Komisi VII DPR di Jakarta, dirjen menjelaskan bahwa ada dua skenario penurunan subsidi listrik antara 2007-2010, yakni tanpa kenaikan TDL dan dengan kenaikan TDL sebesar 12 persen tahun 2007. Menurut Purwono, apabila tidak ada kenaikan TDL, maka skenario penurunan subsidinya adalah 2007 Rp25,8 triliun, 2008 Rp20,39 triliun, 2009 Rp16,87 triliun dan 2010 Rp6,48 triliun. Namun, dengan skenario kenaikan 12 persen maka PT PLN (Persero) tidak memerlukan subsidi tahun 2010. "Bahkan, pada 2010 akan didapat surplus antara BPP (biaya pokok penjualan) dengan TDL sebesar Rp4,62 triliun," katanya. Purwono menambahkan, kalau TDL tidak naik, maka tarif listrik 2006 akan sama dengan 2007-2010 yakni Rp620 per kWh, sementara, perhitungan BPP-nya adalah 2006 Rp905 per kWh, 2007 Rp890 per kWh, 2008 Rp780 per kWh, 2009 Rp743 per kWh dan 2010 Rp682 per kWh. "Namun, kalau ada kenaikan rata-rata 12 persen tahun 2007 maka TDL-nya akan menjadi Rp695 per kWh, sehingga bisa melampaui BPP 2010 yang Rp682 per kWh," katanya. Purwono menambahkan, garis besar penurunan subsidi yang dilakukan adalah dengan penurunan BPP melalui pengurangan konsumsi BBM, penurunan susut jaringan dan efisiensi perusahaan. Selain itu, dilakukan melalui sosialisasi penghematan dan penyesuaian tarif dengan restrukturisasi golongan pelanggan dan golongan tarif serta penetapan blok tarif.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006