"Saat ini setahu kami, ketersediaan gas bersubsidi itu, saat ini cukup melimpah di sejumlah pedagang eceran. Tapi kenyataanya harga gas bersubsidi itu melambung setinggi langit," keluh Deden Alam Purnama (42) warga Kecamatan Cibeber, Senin.
Deden mengatakan, di desanya Desa Sukamaju, pasokan gas elpiji 3kg cukup, namun harganya Rp28.000 per tabung.
"Setahu kami, harga gas bersubsidi di desa tetangga tidak semahal di wilayah kami hanya Rp20.000 per tabung," ucapnya.
Seorang warga Kecamatan Cipanas juga mengakui harga gas elpiji 3kg di daerahnya sekarang mencapai Rp27.000 per tabung.
"Biasanya kami hanya membeli Rp16 ribu per tabung, tapi saat ini harus membeli Rp 27 ribu per tabung. Kami sempat menanyakan pada pengecer, alasannya macam-macam, ada yang sulit barangnya, tapi saya lihat stoknya banyak," ujar Siti Fatimah (47).
"Yang saya tahu paling murah harganya Rp22 ribu per tabung. Ini kan gas bersubsidi, tapi kok mahal," keluhnya.
Sementara pemilik pangkalan elpiji 3 kg mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas bersubsidi itu karena terbatasnya persediaan di sejumlah SPBE. Bahkan mereka harus menunggu selama dua hari untuk mendapatkan pasokan.
"Sekali ada pasokan, tidak sampai setengah jam 180 tabung elpiji tiga kilogram, langsung habis. Tapi saya harus mengurangi pasokan ke sejumlah pengecer, yang biasanya pesan 50 tabung saya kurangi menjadi 20 tabung, untuk membagi rata agar semua pengecer kebagian," tuturnya.
Menanggapi melambungnya harga elpiji tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Cianjur Judi Adi Nugroho tidak menampik jika harga gas bersubsidi itu masih tinggi di beberapa wilayah di Cianjur.
"Harganya variatif, mulai dari Rp18.000, Rp20.000, Rp22.000, Rp25.000, bahkan Rp28.000 per tabung. Kami sudah mendapatkan laporan ada yang mencapai Rp27 ribu per tabung, hasil pantauan kami, di Pasar Muka, elpiji 3 kilogram Rp22 ribu per tabung," katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya akan berkordinasi dengan DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Cianjur agar mengusulkan penambahan pasokan.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014