Tak perlu bingung mengenai tiga calon presiden PKB. Rhoma Irama, Jusuf Kalla, dan saya sendiri, semua bertugas membesarkan PKB,"
Jakarta (ANTARA News) - Salah satu bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahfud MD meminta konstituen partai itu dan warga Nahdlatul Ulama untuk tidak bingung dengan keberadaan tiga calon presiden yang dijagokan PKB.
"Tak perlu bingung mengenai tiga calon presiden PKB. Rhoma Irama, Jusuf Kalla, dan saya sendiri, semua bertugas membesarkan PKB," kata Mahfud dalam acara Silaturrahim DPW PKB Provinsi Kepulauan Riau dan DPC PKB se-Kepulauan Riau di Wisma Haji Batam, Jumat.
Seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, Mahfud menyatakan membesarkan PKB merupakan tugas penting yang juga diemban oleh para calon presiden dari partai berlambang bola dunia itu.
"Nanti DPP PKB dan para ulama NU akan menentukan yang terbaik mengenai pemimpin bangsa ini," kata Mahfud.
Lebih jauh, Mahfud mengatakan PKB merupakan anak kandung NU dan alat perjuangan politik NU. Karena itu, katanya, kader NU dan PKB mesti berjuang habis-habisan untuk membesarkan partai yang dideklarasikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika menjabat Ketua Umum PBNU itu.
"Partai ini diberi amanat untuk memperjuangkan visi dan misi NU dalam tujuan bernegara," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Mahfud menjelaskan, tujuan bernegara NU adalah menyejahterakan rakyat dalam bingkai NKRI, dan hal itu ditegaskan dalam Muktamar NU tahun 1984 di Situbondo, Jawa Timur.
"Perjuangan dengan cara NU itu, insya Allah akan menghalau tiga bahaya besar yang mengancam negara kita," tutur Menteri Pertahanan di era Presiden KH Abdurrahman Wahid itu.
Menurut dia, ada tiga gerakan sangat berbahaya yang sedang beroperasi di Indonesia. Pertama, gerakan ideologis yang sangat aktif, yang menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara seperti di zaman kesultanan atau kekhalifahan Turki Usmani.
Kedua, gerakan yang menginginkan agar negeri ini seperti negara mullah di Iran. Sedangkan yang ketiga adalah gerakan Wahabi yang ingin menggusur paham Islam ahlussunnah wal jamaah yang selama ini telah berkembang bersama NU.
"Ketiga gerakan ini sangat berbahaya karena jelas-jelas merongrong eksistensi NKRI," paparnya.
Acara silaturrahim tersebut dihadiri antara lain Ketua Kadin Batam Ahmad Makruf Maulana, Ketua DPW PKB Kepulauan Riau Abdul Basit Haz, sejumlah pengurus wilayah NU Kepulauan Riau, Ketua Cabang NU Batam KH Khoirul Soleh, serta kader-kader NU dan PKB di Kepulauan Riau.(*)
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014