perjanjian akan mengacu kembali pada konstitusi tahun 2004, yang akan memberikan kekuasaan lebih besar kepada parlemen dan pemerintah dan mengurangi kekuasaan pada presiden.

Kiev (ANTARA News) - Presiden Ukraina Viktor Yanukovych, mengatakan kesepakatan dicapai untuk mengakhiri kemelut tiga bulan dengan kelompok oposisi, pada hari Jumat, setelah hari terburuk dalam kekerasan menyebabkan lebih dari 60 orang tewas dan menjadikan Kiev daerah perang.

"Kedua pihak sepakat untuk memaraf satu perjanjian untuk menyelesaikan krisis itu," kata kantor presiden itu dalam satu pernyataan setelah perundingan yang juga termasuk utusan Rusia.

Utusan dari Jerman, Polandia dan Prancis, yang berunding hingga malam dengan Presiden Viktor Yanukovych, memperingatkan bahwa perjanjian itu belum sah. Demikian diberitakan AFP.

"Penandatanganan itu diharapkan akan dilakukan pukul 12.00 waktu setempat (17.00 WIB)" di kantor presiden, kata pernyataan itu,tanpa merinci mengenai isinya.

Sementara itu menurut stasiun televisi swasta 1+1 Ukraina, perjanjian akan mengacu kembali pada konstitusi tahun 2004, yang akan memberikan kekuasaan lebih besar kepada parlemen dan pemerintah dan mengurangi kekuasaan pada presiden.

Satu koalisi pemerintah juga akan dibentuk dalam 10 hari dan pemilu presiden akan diselenggarakan bulan Desember-- semuanya itu adalah tuntutan penting oposisi.

Namun tidak ada konfirmasi dari tiga pemimpin penting oposisi dan utusan-utusan Uni Eropa. Perundingan menurut rencana akan dimulai kembali Jumat siang.

Sementara itu Menlu Prancis, Laurent Fabius, dengan hati-hati menyatakan kesepakatan itu "belum definitif", sementara seorang sumber delegasi Jerman mengatakan tidak ada kesepakatan akhir.

(H-RN)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014