Manado (ANTARA) - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tondano, Sulawesi Utara, Raymond Jerry Liuw menegaskan komitmennya terus meningkatkan mutu layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Fokus kami adalah meningkatkan kualitas layanan JKN agar memberikan kemudahan akses, kecepatan, dan kesetaraan layanan bagi seluruh peserta JKN," katanya di Tondano, Kabupaten Minahasa, Rabu.
BPJS Kesehatan dengan tekad yang kuat, kata dia, akan terus bekerja sama dengan fasilitas kesehatan untuk memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.
Raymond juga mengungkapkan bahwa jaringan fasilitas kesehatan di Wilayah Cabang Tondano telah berkembang pesat untuk mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menurut dia, terdapat sejumlah besar fasilitas kesehatan siap untuk melayani peserta JKN di daerah, termasuk Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Tenggara, serta Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Selatan, dan Timur, serta Kota Kotamobagu.
Secara keseluruhan, kata dia, terdapat 210 fasilitas kesehatan tingkat pertama yang beroperasi di wilayah ini.
"Fasilitas ini merupakan ujung tombak dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang mendekati masyarakat, termasuk layanan konsultasi dokter umum, praktik dokter gigi, pelayanan kebidanan, dan layanan kesehatan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, terdapat juga 26 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang telah disiapkan, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan spesialis dan prosedur medis yang lebih kompleks, memastikan bahwa setiap peserta JKN dapat mengakses perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa harus melakukan perjalanan jauh.
Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan, termasuk Jhony Fredy Wokas, seorang guru honorer yang telah setia mengabdi selama 35 tahun di Desa Suluun II, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.
Fredy Wokas bersama keluarganya telah merasakan manfaat langsung dari keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Kami merasa sangat terbantu dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional. Semua biaya untuk berobat dan obat-obatan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan, sehingga keluarga hanya perlu memikirkan biaya transportasi saja," ujar Fredy.
Menurut dia, keberadaan BPJS Kesehatan telah memberikan kelegaan finansial yang besar bagi keluarga sehingga memungkinkan mereka fokus pada pemulihan kesehatan tanpa beban tambahan yang mengkhawatirkan.
Dia mengakui, selama menjalani perawatan rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Bethesda Tomohon, keluarganya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelayanan yang diberikan.
Mereka menyatakan bahwa petugas dan tenaga medis di RS tersebut sangat ramah dan profesional dalam merawat Fredy.
"Pelayanan yang kami terima sungguh luar biasa, dan ini sangat membantu kami melewati masa-masa sulit dengan lebih baik," tambah Fredy dengan rasa terima kasih.
Dia tidak hanya mengapresiasi kontribusi JKN dalam kehidupan pribadinya, tetapi juga menyuarakan harapannya agar program ini terus berlanjut untuk manfaat seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya sungguh berharap agar Program JKN ini terus berlangsung dan memberikan bantuan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujarnya dengan optimisme," katanya menambahkan.
Raymond mengatakan, kisah Fredy Wokas adalah bukti konkret bagaimana JKN telah mengubah paradigma kesehatan di Indonesia, memberikan akses yang lebih luas dan perlindungan finansial yang lebih baik bagi masyarakat.
Dia optimistis, dengan terus mengembangkan dan meningkatkan Program JKN, BPJS Kesehatan tidak hanya menjaga kesehatan fisik masyarakat, tetapi juga memberikan perlindungan finansial yang berarti.
"Semoga sukses dan inovasi terus mengiringi upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas hidup bagi semua warga negara Indonesia. Dengan dukungan yang tepat, kita dapat mencapai masa depan yang lebih sehat dan berkeadilan untuk semua," ujarnya.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024