Dikutip dari laman resmi Formula 1, Kamis, Wolff menilai pencapaian itu merupakan buah dari serangkaian pembaruan dan penyegaran yang telah diupayakan oleh tim pada paruh pertama musim, terutama sejak Grand Prix Monaco dan seterusnya.
Ini juga menjadi “pembalasan” setelah sederet kesalahan di musim 2022 dan 2023 yang penuh tantangan akibat belum bisa menemukan cara untuk beradaptasi dengan regulasi ground effect Formula 1.
“Kami menemukan performa, kami menerapkannya pada mobil, dan itu diterjemahkan ke dalam waktu putaran. Hal itu tidak terjadi dalam dua tahun terakhir,” ungkap Wolff.
Meski demikian, Wolff mengingatkan Mercedes “tidak boleh terbawa suasana” dengan performa terkini mereka, terlepas dari tim yang dinilai sudah kembali ke penampilan terbaiknya dalam beberapa ronde musim ini.
“Bagaimana pun, apa yang kami upayakan sejauh ini adalah hal yang tepat,” kata dia.
Baca juga: Russel segel gelar GP Austria usai Verstappen dan Norris bentrok
Lebih lanjut, Wolff juga menyoroti peran Direktur Teknis James Allison yang memberikan banyak masukan terkait pembaruan teknis apa yang bisa membuat mobil balap mereka lebih kompetitif lagi.
“James membuat data-data menjadi lebih masuk akal, terutama terkait kesenjangannya dan bagaimana cara kami menyeimbangkan mobil serta membawanya ke kondisi lebih baik,” ungkap Wolff.
“Saya pikir itu adalah hal yang utama. Ini bukan sebuah keajaiban, tapi lebih ke keseimbangan yang kami capai,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, putaran selanjutnya untuk Formula 1 musim ini akan bergulir di Sirkuit Hungaroring, Budapest, Hungaria, pada 19-21 Juli.
Baca juga: Lewis Hamilton juarai F1 GP Inggris, diikuti Verstappen dan Norris
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
