Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn menilai pandangan dan rekomendasi Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (FJCCIA) penting untuk meningkatkan perindustrian di Asia Tenggara.

Rekomendasi Jepang itu penting karena Kamar Dagang dan Industri Jepang beroperasi di seluruh kawasan ASEAN dan mengalami sendiri operasi bisnis ASEAN secara langsung, kata Kao dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/7).

“Penting bagi kita untuk mendengarkan berbagai isu dan kekhawatiran yang telah dikemukakan dan merumuskannya menjadi rekomendasi kebijakan,” ujar Kao.

Sekjen ASEAN itu melanjutkan bahwa rekomendasi tersebut akan dibagikan kepada negara-negara anggota ASEAN dan akan terus memastikan bahwa organisasi itu akan mengatasi masalah yang ada di tingkat praktis.

Kao berpendapat bahwa Asia Tenggara selama ini masih menjadi tujuan utama investasi dari berbagai pihak, untuk itu ASEAN perlu memastikan bahwa kawasan tersebut tetap menarik bagi kalangan investor asing.

“Jepang adalah salah satu mitra utama kami yang ingin melihat investasi terus berlanjut,” ujarnya.

Selain itu, Kao berpendapat bahwa Jepang memiliki minat besar dalam bidang ekonomi digital.

Dia menambahkan, Jepang dan ASEAN perlu fokus pada pelatihan karena seseorang perlu memiliki keterampilan digital untuk meningkatkan keterampilan masyarakat ASEAN.

Kao menegaskan bahwa transisi energi dan ekonomi sirkular juga menjadi prioritas utama ASEAN selain ekonomi digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru.

“Kami berharap Jepang terus menjadikan ASEAN sebagai prioritas masuknya PMA (Penanaman Modal Asing),” ujar Kao.

Baca juga: Survei FPCI: Jepang mitra paling dipercaya warga Asia Tenggara
Baca juga: Jepang ingin kolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN pasca AEC 2025


Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024