Mataram (ANTARA) -
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI Kemendes PDTT) Ivanovich Agusta menyampaikan bahwa transaksi penjualan selama pelaksanaan Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) Ke-25 mencapai Rp270 juta per hari.
 
"Kami laporkan bahwa pada tahun ini, ada 55 booth yang memamerkan teknologi tepat guna untuk kita semua dengan total transaksi sampai tadi sore sebesar Rp805,5 juta, ini belum termasuk yang dipesan, jadi ternyata ada pemesanan. Artinya, yang terjual di booth-booth kita adalah Rp270 juta per hari," ujar Ivan, sapaan akrab Ivanovich Agusta.
 
Hal tersebut disampaikan Ivan pada Penutupan GTTGN Ke-25 di Lapangan Islamic Center Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu.

Baca juga: Kemendes PDTT ingatkan perlu kreativitas dalam memajukan desa
 
Dalam kesempatan yang sama, Ivan pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan GTTGN Ke-25. Para pihak tersebut meliputi pimpinan dan staf Kemendes PDTT, Penjabat Gubernur NTB, Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), serta wartawan yang mempublikasikan acara.
 
Sebelumnya, Ivan telah menyampaikan bahwa penerapan inovasi dan teknologi dalam pembangunan desa merupakan upaya pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. Dalam mengoptimalkan implementasi inovasi dan teknologi itu, Kemendes PDTT lantas melakukan sejumlah langkah, seperti menyelenggarakan GTTGN.

Baca juga: Kemendes: Dana desa pemenang GTTGN Ke-25 berpotensi bertambah
 
Penerapan teknologi tepat guna, menurut Ivan, merupakan bagian dari implementasi SDGs Desa ke-9 atau arah kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di desa yang terkait dengan infrastruktur dan inovasi desa sesuai dengan kebutuhan desa.
 
"Adapun keterkaitan teknologi tepat guna dengan SDGs Desa adalah SDGs Desa ke-9 yaitu infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan, sehingga tahun ini GTTGN Ke-25 sekaligus bertepatan dengan perayaan Hari SDGs Desa, 14 Juli 2024," katanya.

Baca juga: Kemendes: Inovasi dalam bangun desa untuk kesejahteraan berkelanjutan
 
Dengan demikian, kata dia, pengembangan teknologi tepat guna adalah kunci yang penting dalam membangun desa untuk membawa desa pada status maju hingga mandiri.
 
 

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024