Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur kini memiliki Kawasan Terintegrasi Ramah Anak di Kelurahan/Kecamatan Kramat Jati yang diharapkan bisa menurunkan angka kekerasan dan perundungan (bullying) di wilayah tersebut.

"Adanya Kawasan Terintegrasi Ramah Anak diharapkan bisa menurunkan angka kekerasan dan 'bullying' di wilayah Jakarta Timur," kata Sekretaris Kota Jakarta Timur Kusmanto saat peresmian kawasan itu pada Rabu.

Selain itu, para pengurus RT dan RW di wilayah tersebut dapat melaksanakan kegiatan yang positif, baik di RPTRA, taman dan sarana ibadah, untuk mengurangi hal-hal negatif seperti tawuran dan lainnya.

Menurut dia, hadirnya kawasan ramah anak merupakan terobosan baru dari Wali Kota Jakarta Timur (Jaktim) M Anwar untuk menjadikan Jakarta Timur sebagai kota layak anak.

"Jadi, anak merupakan generasi penerus bangsa, ibaratnya dia adalah kertas putih tergantung kita menggoresnya. Jika kita gores yang baik-baik, Insya Allah tumbuh kembang anak menjadi lebih baik," tuturnya.

Baca juga: Pemprov DKI upayakan adanya perda kota layak anak
Baca juga: Fahira ingin jadikan Jakarta kota layak anak


Di dalam Kawasan Terintegrasi Ramah Anak itu, kata Kusmanto, ada pelayanan khusus bagi anak seperti pelayanan imunisasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.

"Ini menjadi terobosan yang baik yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dalam membuka pelayanan khusus anak," katanya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim telah meraih dua kali penghargaan Kota Layak Anak (KLA) dengan predikat utama pada 2022 dan 2023.

Dengan adanya kawasan terintegrasi ramah anak itu, diharapkan Pemkot Jaktim mendapatkan penghargaan sebagai Kota Layak Anak yang pertama di DKI Jakarta.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024