Bursa regional Asia bergerak cenderung menguat, tampaknya masih ditopang reaksi optimis pasar akan pemangkasan suku bunga acuan The Fed
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah di tengah optimisme pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).

IHSG ditutup melemah 0,06 poin ke posisi 7.224,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,51 poin atau 0,61 persen ke posisi 910,06.

“Bursa regional Asia bergerak cenderung menguat, tampaknya masih ditopang reaksi optimis pasar akan pemangkasan suku bunga acuan The Fed," sebut Tim Riset PIlarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Pasar memiliki pandangan bahwa suku bunga The Fed akan mulai dipangkas pada September tahun ini. Pasar merujuk data Retail Sales Advance bulanan Amerika Serikat (AS) yang turun dari sebelumnya 0,3 persen menjadi 0 persen, yang memberikan pandangan bagaimana ketahanan konsumen yang masih lemah dalam mendukung prospek pertumbuhan ekonomi AS.

Berdasarkan CME Fedwatch, probabilitas pemangkasan suku bunga acuan menjadi sebesar 93,3 persen pada September 2024.

Katalis lainnya datang dari hasil survei Japan Reuters Tankan yang menunjukkan terjadinya peningkatan optimisme pebisnis. Terakhir, International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook (WEO) yang memperkirakan perekonomian global akan mengalami pertumbuhan moderat selama dua tahun ke depan.

Dari dalam negeri, International Monetary Fund (IMF) juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 tetap di level 5 persen. Asian Development Bank (ADB) juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen untuk 2024 atau di bawah target pemerintah yang sebesar 5,2 persen.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari ini, Rabu (17/7) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuannya di level 6,25 persen.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat dipimpin oleh sektor barang konsumen primer yang naik sebesar 0,76 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan yang masing-masing naik sebesar 0,57 persen dan 0,39 persen.

Sedangkan, enam sektor turun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,42 persen, diikuti oleh sektor teknologi barang baku dan sektor teknologi yang masing-masing turun sebesar 0,32 persen dan 0,25 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IOTF, MSKY, BSBK, BABP dan ISEA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni RICY, KIJA, BREN, LIVE dan NASI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.090.940 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,04 miliar lembar saham senilai Rp11,68 triliun. Sebanyak 287 saham naik 251 saham menurun, dan 250 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 177,40 poin atau 0,43 persen ke 41,097,69, indeks Hang Seng menguat 11,42 poin atau 0,06 persen ke 17.739,41, indeks Shanghai melemah 13,43 poin atau 0,45 persen ke 2.962,86, dan indeks Strait Times menguat 1,66 poin atau 0,05 persen ke 3.489,57.

Baca juga: IHSG diprediksi menguat jelang rilis suku bunga Bank Indonesia
Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 33,98 poin
Baca juga: IHSG ditutup melemah ikuti mayoritas bursa kawasan Asia

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024