Kami butuh relokasi ini ada dialog dua arah. Bukan hanya sosialisasi bahwa anda ditempatkan di sini, posisinya seperti ini harus menerima, ...
Yogyakarta (ANTARA) - Komunitas pedagang kaki lima (PKL) di Teras Malioboro atau TM 2 Kota Yogyakarta meminta Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta membuka ruang dialog bersama sebelum rencana relokasi mereka ke tempat baru direalisasikan pada 2025.

"Kami butuh relokasi ini ada dialog dua arah. Bukan hanya sosialisasi bahwa anda ditempatkan di sini, posisinya seperti ini harus menerima, bukan itu, karena kami sebagai subjek bukan objek," ujar Ketua Koperasi Paguyuban Tri Dharma Arif Usman saat aksi damai di halaman TM 2, kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu.

Tri Dharma merupakan paguyuban yang menaungi para PKL Malioboro yang menempati TM 2 sejak 2022 setelah mereka direlokasi dari selasar di sisi kiri dan kanan sentra wisata belanja di Kota Gudeg itu.

Baca juga: Presiden manfaatkan libur ajak cucu naik andong keliling Malioboro

Arif mengatakan pada dasarnya seluruh pedagang di TM 2 tidak anti atau menolak kebijakan Pemda DIY terkait rencana relokasi, akan tetapi diharapkan ada ruang musyawarah bersama sehingga didapatkan solusi jalan tengah antara kepentingan pemda dan masa depan dagangan mereka.

Menurut dia, hingga saat ini tidak semua PKL di TM 2 dilibatkan dalam rencana pemindahan mereka ke tempat baru yang disiapkan pemda di kawasan Ketandan dan Beskalan, Kota Yogyakarta.

"Yang dilibatkan adalah orang-orang tertentu, bukan dari kami," beber Arif.

Sejak awal menempati TM 2, Arif menyebut para PKL baru mengetahui bahwa mereka disiapkan tempat baru di Beskalan dan Ketandan berdasar informasi dari media sosial.

Ketua Paguyuban Tri Dharma Supriyati menegaskan bahwa para pedagang hanya menginginkan relokasi yang partisipatif, transparan, dan ujungnya dapat menyejahterakan.

Karena itu, dia meminta ada komunikasi dua arah sembari menyosialisasikan secara mendetail mengenai konsep relokasi kepada pedagang TM 2 yang berjumlah 1.041 orang secara menyeluruh.

Baca juga: Jakpus tata kawasan sekaligus tertibkan PKL

Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Wisnu Hermawan mengatakan Pemda DIY sejak awal telah menyosialisasikan melalui perwakilan pedagang bahwa TM 2 merupakan tempat sementara bagi mereka yang dahulu menggelar lapak secara ilegal di sisi kanan-kiri Malioboro.

Area TM 2 memang sejak awal diproyeksikan Pemda DIY sebagai lokasi pembangunan "Jogja Planning Gallery" (JPG).

Wisnu menyebut Pemerintah Kota Yogyakarta telah diminta untuk membantu menyosialisasikan kembali kepada para pedagang di TM 2 secara menyeluruh agar tidak ada salah persepsi.

"Teman-teman Pemkot coba kami hubungi dan sudah berkomitmen proses sosialisasi ini terus dilakukan secara bertahap," kata dia.

Pemda DIY menyiapkan dua tempat baru bagi PKL di TM 2 di eks Toko Makmur Jaya di Ketandan dan di samping parkir Beskalan, di kawasan Malioboro.

Baca juga: Pj Bupati Bogor: Bekas lapak PKL Puncak jadi pedestrian hingga taman

Dua lokasi yang memiliki luas total 8.000 meter persegi itu tengah dibangun sejumlah gedung lantai dua hingga tiga untuk para pedagang dengan anggaran mencapai Rp69 miliar.

Karena berada di kawasan Pecinan, bangunan yang ada di Ketandan bakal menerapkan gaya arsitektur China, sedangkan bangunan di Beskalan menerapkan gaya Indische.

Wisnu meyakini dengan desain beserta sejumlah event yang disiapkan, dua lokasi baru yang ditargetkan rampung dibangun akhir 2024 tersebut bakal menjadi sentra ekonomi kreatif yang mampu menyedot wisatawan Malioboro berkunjung dan berbelanja.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024