Jadi untuk perayaan Harganas memang kami ingin seperti pesta, tetapi di sisi lain juga ada makna untuk memberikan dampak bagi masyarakat sekitar, yang terpenting ekonominya jalan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo mengemukakan, Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke depan harus bisa membawa efek pengganda atau multiplier effect bagi ekonomi lokal.

“Harganas itu setiap tahun mestinya bisa membawa multiplier effect terhadap ekonomi lokal, utamanya bagi masyarakat menengah ke bawah,” kata Hasto dalam acara ramah tamah peringatan Harganas ke-31 di Kantor BKKBN Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, Harganas ke-31 yang diselenggarakan di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Bulan Juli lalu melibatkan lebih dari 10.000 peserta, sehingga mampu mendongkrak perekonomian di kota tersebut, tak hanya di bidang pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (bangga kencana), tetapi juga di bidang pariwisata.

“Semua membeli oleh-oleh, lumpia di Kota Semarang ludes dibeli oleh peserta Harganas, jadi untuk perayaan Harganas memang kami ingin seperti pesta, tetapi di sisi lain juga ada makna untuk memberikan dampak bagi masyarakat sekitar, yang terpenting ekonominya jalan,” katanya.

Ia mengemukakan, perayaan Harganas di tahun ini sangat beririsan dengan percepatan penurunan stunting di faktor sensitif, seperti pembangunan jamban, sanitasi, dan lingkungan.

“Maka, tahun ini kita lebih kuat berintegrasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Di acara utama Harganas kemarin juga ada penyerahan pembangunan perumahan secara simbolis kita lakukan, karena kita lebih kepada infrastruktur perumahan dan lingkungan,” tuturnya.

Kemudian untuk perayaan Harganas ke-32 yang akan datang, Hasto menyatakan akan memberikan penghargaan kepada kabupaten/kota yang berhasil melaksanakan pembangunan lingkungan selama setahun.

“Bagi kabupaten/kota yang kawasannya bebas buang air besar -BAB- sembarangan -open defecation free/ODF-, jambannya sukses, utamanya yang miskin ekstrem dan keluarga berisiko tinggi stunting, usul saya kita buat penghargaan, utamanya yang beririsan dengan miskin ekstrem dan keluarga berisiko tinggi stunting,” katanya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Semarang Hernowo Budi Luhur menyebutkan, Harganas ke–31 telah meningkatkan geliat ekonomi di Kota Semarang.

“Geliat ekonomi di Kota Semarang menjadi luar biasa, kira-kira ada 10.000 lebih masyarakat yang hadir, saya kira Jawa Tengah juga menikmati ini,” ujarnya.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024