"Tujuh wilayah Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) yang menjadi prioritas pencegahan berupa soft power approach (pendekatan lembut) yakni Sumatera Utara, Aceh, Palembang, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau dan Palembang," kata Inspektur Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Irjen Pol Wahyono di Medan, Rabu.
Kegiatan yang dilakukan, katanya seperti bimbingan teknis, pelatihan keterampilan life skill dan lainnya dikhususkan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat yang rawan narkoba.
Dengan pelatihan ini maka diharapkan lingkungan yang terindikasi rawan narkoba tersebut memiliki daya cegah, daya tangkal terhadap ancaman bahaya narkoba ini.
Untuk kegiatan di Medan, Wahyono mengatakan ada 365 orang yang terdiri dari mantan penyalahgunaan narkoba maupun masyarakat yang tinggal di daerah rawan narkoba.
"Bentuknya sebagai pelatihan minuman jahe merah, cara menjadi barista, produk makanan lainnya, hanya saja masing-masing daerah berbeda karena memiliki produk unggulan tersendiri," ucapnya.
BNN berharap dengan kegiatan ini, maka masyarakat di daerah rawan narkoba di lingkungan terbentuk patron baru untuk memerangi narkoba.
"Program ini terus berlanjut terutama di tujuh BNNP prioritas tersebut, kami optimistis upaya yang dilakukan, karena BNN hadir di tengah masyarakat," kata dia.
Selain itu, Wahyono mengatakan semua pemangku kepentingan untuk saling memperkuat dalam pemberantasan narkoba.
"Saat ini, BNN ke semua pihak baik pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dunia pendidikan, perusahaan swasta, media dan lainnya dalam penanganan permasalahan maupun pencegahan," kata dia.
Menurutnya, kolaborasi ini sebagai semangat kebersamaan dalam melawan kejahatan narkoba, menjaga masa depan bangsa, eksistensi bangsa dan negara.
Baca juga: BNN: Perlu kolaborasi semua pemangku kepentingan berantas narkoba
Baca juga: BNN RI apresiasi dukungan Polisi Federal Australia tangani narkotika
Baca juga: BNN RI perkuat wilayah perbatasan cegah penyalahgunaan narkotika
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024