Hari ini masa tanggap darurat dihentikan, sesuai dengan keputusan Bupati Kebumen (Buyar Winarso, red) bahwa tanggap darurat pada 14-20 Februari 2014,"
Kebumen (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kebumen menghentikan masa penanganan tanggap darurat atas dampak letusan Gunung Kelud di Jawa Timur, dengan ditandai abu vulkanik yang menerpa hingga kawasan selatan Jawa Tengah itu.
"Hari ini masa tanggap darurat dihentikan, sesuai dengan keputusan Bupati Kebumen (Buyar Winarso, red) bahwa tanggap darurat pada 14-20 Februari 2014," kata Kepala Seksi Tanggap Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Kebumen Arif Rahmadi di Kebumen, Kamis.
Ia menjelaskan dengan selesai masa tanggap darurat itu, pihaknya menghentikan pembersihan berbagai tempat dari tebaran abu vulkanik Gunung Kelud yang turun di daerah itu pada Jumat (14/2) pagi.
Selama sekitar satu minggu pascaerupsi Gunung Kelud, pihaknya telah melakukan penanganan abu vulkanik dengan penyemprotan air, antara lain di jalan-jalan protokol, ruang publik, perkantoran, dan sekolah.
Ia menjelaskan penanganan itu dengan menurunkan lima truk tangki air dan tiga mobil pemadam kebakaran setiap hari.
Petugas menyemprotkan air untuk menyingkirkan abu Kelud yang bertebaran di berbagai tempat di kabupaten setempat.
"Selama tujuh hari ini dengan asumsi per hari per tangki air mengangkut delapan kali. Untuk penyemprotan telah menghabiskan air sebanyak 280 truk tangki," katanya.
Upaya penanganan abu vulkanik Gunung Kelud di daerah itu, katanya, juga melibatkan kalangan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kebumen, Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia, Radio Antar Penduduk Indonesia, dan Barisan Ansor Serba Guna Nahdlatul Ulama.
Ia mengharapkan masyarakat maklum bila upaya pemkab dengan dukungan berbagai kalangan itu masih dianggap belum maksimal.
"Kepada masyarakat yang belum tersentuh penyemprotan, diharapkan melakukan pembersihan lingkungan masing-masing secara swadaya," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya belum mendapat laporan menyangkut total kerugian yang dialami daerah setempat terkait dengan terpaan abu vulkanik Gunung Kelud.
(M029/M026)
Pewarta: M Hari Atmoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014