Kami berkoordinasi dengan RSUD Kota Mataram meminjam mobil ambulans untuk menjemput PMI tersebut pada 13 Juli 2024 ke RS Bali

Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menjemput seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan karena sakit dari Negara Malaysia.

"Kabar pemulangan PMI asal Kota Mataram ini, kami terima dari Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi NTB," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Rabu.

Baca juga: BP3MI catat 151 PMI NTT dipulangkan tak bernyawa selama tahun 2023

Ia mengatakan, PMI yang dipulangkan atas nama Mahni Binti Ali Bahar dari Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya Kota Mataram.

Informasi dari BP3MI NTB, Mahni dipulangkan karena mengidap penyakit kanker payudara dan karena kondisi yang sudah parah, Mahni dipulangkan langsung dirawat di Rumah Sakit di Bali.

"Jadi kami berkoordinasi dengan RSUD Kota Mataram meminjam mobil ambulans untuk menjemput PMI tersebut pada 13 Juli 2024 ke RS Bali," katanya.

Dalam proses penjemputan, katanya, tim dari Disnaker Kota Mataram berangkat bersama tim dari RSUD Kota Mataram, dan beberapa keluarga. Setiba di Kota Mataram, PMI itu langsung di rawat di RSUD Kota Mataram.

"Sekarang PMI tersebut masih dirawat intensif di RSUD Kota Mataram. Kami terus berkoordinasi dengan Bu Dirut terkait perkembangan Mahni," katanya.

Baca juga: 120 pekerja migran bermasalah dipulangkan dari Malaysia

Menurut Rudi, dalam hal ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak sebab setelah ditelusuri Mahni berangkat menjadi PMI secara ilegal sehingga berbagai hak-hak sebagai PMI, termasuk asuransi tidak bisa diklaim.

"Ini menjadi satu pelajaran, hendaknya calon PMI berangkat dari jalur legal. Ketika terjadi masalah seperti ini bisa kita tangani sesuai prosedur," katanya.

Lebih jauh Rudi mengatakan, sejauh ini PMI yang berangkat dari jalur legal belum ada bermasalah atau dipulangkan karena kasus-kasus tertentu.

Jumlah PMI Kota Mataram yang ada saat ini sekitar 400 orang, tersebar pada sejumlah negara tujuan antara lain Malaysia, Taiwan, dan Hongkong.

"Data calon PMI sejak Januari-Juni 2024 yang sudah diproses di kami sebanyak 332 orang dan 221 orang sudah berangkat ke berbagai negara tujuan. Sisanya masih kita proses," katanya.

Baca juga: BP3MI: Lima PMI asal Sultra bermasalah dipulangkan ke Indonesia

Pewarta: Nirkomala
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024