Kebakaran di lahan cagar biosfer itu telah terjadi sejak dua pekan terakhir. Sampai sekarang api masih terus meluas,"

Pekanbaru (ANTARA News) - Kebakaran di lahan kawasan Cagar Biosfer Giam Bukitbatu-Siak Kecil terus meluas hingga menghanguskan lebih seribu hektare arealnya, kata Kepala Kepolisian Resor Bengkalis di Riau, AKBP Andry Wibowo.

"Kebakaran di lahan cagar biosfer itu telah terjadi sejak dua pekan terakhir. Sampai sekarang api masih terus meluas," kata Andry lewat sambungan telepon, Kamis malam.

Andry mengatakan, upaya pemadaman kawasan Cagar Biosfer Giam Bukitbatu-Siak Kecil (CB-GBB-SK) melalui darat terus dilakukan oleh tim gabungan dari Masyarakat Peduli Api (MPA), Koramil dan kepolisian setempat.

Namun pemadaman masih bersifat manual, sehingga upaya pemadaman yang dilakukan belum begitu maksimal.

"Apalagi titik api berada jauh di dalam hutan, dan terlebih sumber air sulit didapat. Belum lagi yang terbakar merupakan lahan gambut, sangat mudah meluas jika ditiup angin kencang. Sangat diharapkan nantinya ada upaya udara atau water bombing," katanya pula.

Cagar biosfir itu merupakan salah satu dari tujuh kawasan cagar biosfer yang ada di Indonesia, terletak di dua wilayah, yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak di Provinsi Riau.

Cagar biosfer Riau ditetapkan dalam sidang "21st Session of The International Coordinating Council of The Man and The Biosphere Proggramme UNESCO" di Jeju, Korea Selatan, 26 Mei 2009 lalu.

Hutan lindung ini adalah satu dari 22 lokasi yang diusulkan 17 negara yang diterima sebagai cagar biosfer pada tahun tersebut.

Cagar biosfer merupakan satu-satunya konsep kawasan konservasi dan budidaya lingkungan yang diakui secara internasional, sehingga pengawasan dan pengembangannya menjadi perhatian seluruh dunia atas kawasan tersebut.

Ia mengatakan, sejauh ini anggota masih terus menyelidiki peristiwa kebakaran lahan hutan lindung tersebut.

Dugaan sementara, kata dia, kebakaran itu akibat aktivitas pembalakan liar yang dilakukan oleh masyarakat.

Saat ini, kata dia, kepolisian tengah memburu dua tersangka yakni HD yang berperan sebagai pemodal, kemudian SM merupakan seorang kepala dusun yang menjual lahan kepada HD.

Pekan lalu aparat mengamankan tiga tersangka yang diduga sebagai suruhan HD untuk membakar lahan di kawasan hutan lindung tersebut.

Mereka adalah US (52), DS (42), dan JD (36), saat ini masih dalam proses pemeriksaan penyidik.(*)

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014