Pertumbuhan kredit yang tinggi terjadi di sebagian besar sektor ekonomi, terutama pada industri, perdagangan dan pengangkutan
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melaporkan kredit perbankan mengalami pertumbuhan sebesar 12,36 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan II-2024.

“Pertumbuhan kredit pada triwulan II-2024 tetap tinggi sebesar 12,36 persen yoy,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pertumbuhan kredit perbankan didorong oleh kuatnya sisi penawaran dan permintaan.

Dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) triwulan II-2024 yang kuat, yakni sebesar 8,45 persen yoy.

Di samping itu, ada dorongan dari segi berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan serta dukungan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) BI.

Baca juga: BI tahan suku bunga BI-Rate di 6,25 persen

Baca juga: BI: Surplus neraca perdagangan topang ketahanan eksternal perekonomian


Sementara dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh permintaan dari korporasi, sejalan dengan kinerja penjualan yang tetap tinggi dan kemampuan bayar yang kuat.

Permintaan kredit dari rumah tangga juga terjaga stabil, terutama dari kelas menengah-atas. Perry menyebut hal ini sejalan dengan ekspektasi penghasilan yang terjaga.

“Pertumbuhan kredit yang tinggi terjadi di sebagian besar sektor ekonomi, terutama pada industri, perdagangan dan pengangkutan,” ujarnya.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi yang masing-masing tumbuh 15,09 persen yoy, 11,68 persen yoy, dan 10,80 persen yoy pada triwulan II.

Pembiayaan syariah tumbuh tinggi sebesar 13,61 persen yoy. Sedangkan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh 5,68 persen yoy.

“Dengan pertumbuhan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan berada pada batas atas kisaran 10-12 persen,” tutup Perry.

Baca juga: BI: Utang luar negeri Indonesia pada Mei 2024 tetap terkendali

Baca juga: BI NTB kampanyekan transaksi non tunai lewat QRIS Jelajah Indonesia


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024