Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) menjadi bukti komitmen industri otomotif domestik dalam mendorong inovasi bagi pemajuan perindustrian nasional.
 
Menperin Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu menyampaikan, Indonesia menjadi pusat yang dinamis bagi para profesional dan penggemar otomotif, mengingat memiliki potensi besar dalam pengembangan industri ini.

Sehingga melalui pameran tersebut bisa mendorong Indonesia sebagai pemain kunci dalam sektor otomotif global.
 
"Ke para peserta pameran, kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan inovasi Anda. Peran Anda mendorong industri otomotif maju dan menginspirasi penggemar otomotif berikutnya,” katanya.

Baca juga: Kia luncurkan 3 model terbaru di GIIAS 2024
 
Ia mengatakan tahun 2024, GIIAS memamerkan beragam kendaraan mutakhir, mulai dari mobil listrik dan hibrid hingga autonomous driving technology atau kendaraan yang beroperasi nirpilot. Acara itu akan diselenggarakan pada 18-28 Juli di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten.
 
Menperin menyampaikan pada tahun sebelumnya, penyelenggaraan GIIAS 2023 berhasil melakukan transaksi penjualan hampir 28.000 unit, dengan total pendapatan lebih dari Rp15 triliun.
 
Selain itu, menurut dia saat ini persaingan di sektor otomotif tak hanya persaingan antar negara saja, namun telah bergeser menjadi persaingan dalam penyediaan teknologi kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dan diinginkan masyarakat.

Baca juga: Cara ke GIIAS 2024 mulai tiket masuk hingga layanan shuttle bus gratis
 
Menperin menyampaikan, pemerintah menaruh perhatian kepada industri otomotif yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan penjualan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor ekonomi eksternal, termasuk penurunan daya beli konsumen. Oleh karena itu, melalui pameran ini, Kemenperin turut berfokus pada kebijakan strategis untuk meningkatkan kepercayaan, serta mendorong daya beli masyarakat untuk mendukung industri secara menyeluruh.
 
Sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan tingginya gap atau kesenjangan antara pendapatan per tahun rumah tangga Indonesia dengan harga mobil yang dijual, menjadi penyebab adanya stagnasi penjualan mobil baru yang cenderung berada di angka 1 juta unit.
 
Seperti halnya dalam segmentasi salah satu produk mobil yang pada tahun 2014 berada di angka Rp186 juta naik menjadi Rp255 juta di 2023, sedangkan pada periode yang sama pendapatan rata-rata rumah tangga Indonesia per tahun hanya Rp171 juta dan Rp255 juta

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024