Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) membidik sedikitnya 50 rumah sebagai lokasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) per pekan guna menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu.

"Untuk target PSN oleh kader jumantik (juru pemantau jentik) adalah minimal sebanyak 50 rumah/bangunan per pekan di RT masing-masing" kata Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Dina Nurdjannah saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Dijelaskan, kegiatan itu dilakukan sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 648 Tahun 2016 tentang Standar Satuan Biaya dan Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Demam Berdarah Dengue dan Chikungunya.
 
Adapun jumantik di Jakarta Selatan tersebar pada 65 kelurahan yang berperan dalam gerakan 3M yakni menguras, mengubur dan menutup.

Sementara, Lurah Jagakarsa, Muhammad Hasan, menerangkan, pada pelaksanaan PSN didapati jentik nyamuk di 15 titik bangunan.

Baca juga: Kasus DBD Jaktim capai 2.697 kasus, Kecamatan Pasar Rebo tertinggi

Dalam kegiatan PSN itu, pihaknya menyasar sebanyak 1.551 bangunan rumah dan taman di wilayah Jagakarsa.

"Rata-rata jentik ditemukan di pot tanaman, sampah botol, serta kubangan air. Sehingga hasilnya pada hari ini angka bebas jentik (ABJ) mencapai 99,6 persen," ujarnya.

Ia mengatakan, PSN rutin diadakan dua kali dalam sepekan untuk menekan kasus DBD di Kelurahan Jagakarsa.

"Alhamdulillah, setelah rutin PSN, pada Juli ini terjadi penurunan yang sangat signifikan, tercatat hanya satu yang masih terjangkit DBD, dibandingkan Juni kemarin ada 11 yang terjangkit DBD," ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada para kader jumantik, pengurus lingkungan dan kader lainnya, untuk terus berupaya menyadarkan dan mengajak warga untuk menerapkan 3M atau jumantik mandiri.

Baca juga: Warga Petukangan Utara wajib jadi jumantik mandiri untuk cegah DBD

"Saya ingin seluruh warga di Kelurahan Jagakarsa terlibat dan peduli terhadap kebersihan lingkungan," tambahnya.
 
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menyebutkan, angka kasus DBD trennya menurun yakni Mei 437 kasus, sedangkan April 496 kasus.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024