Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengatakan keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menyelenggarakan Olimpiade Esports adalah bukti bahwa olahraga elektronik tersebut diakui oleh dunia.

Kepala bidang wasit dan pelatih PB ESI Christian Surjadi mengatakan bahwa PB ESI menyambut positif Olimpiade Esports yang akan perdana digelar pada 2025 di Arab Saudi.

"PB ESI menyambut gembira akan dilangsungkannya Olimpiade Esports 2025 nanti. Ini menunjukkan konfirmasi atas pengakuan IOC terhadap esports dan membangun optimisme terhadap pengembangan maupun competitiveness esports sebagai salah satu olahraga baru yang paling diminati di dunia di era digital," kata Christian saat dihubungi ANTARA melalui pesan instan dari Jakarta, Rabu.

Christian mengatakan PB ESI masih menunggu informasi lebih lanjut terkait jenis gim yang akan dipertandingkan dalam Olimpiade Esports 2025.

Baca juga: Olimpiade esports akan digelar di Arab Saudi

Saat ini, menurut pria yang akrab disapa Che tersebut, PB ESI tengah fokus mempersiapkan tim nasional (timnas) esport untuk mengikuti sejumlah turnamen dan kejuaraan esport dunia.

"Saat ini PB ESI tengah fokus di persiapan menjelang Kejuaraan Dunia IESF 2024 di Riyadh di mana Indonesia sudah meloloskan timnas di seluruh nomor yang diikuti, yaitu MLBB Men, MLBB Women, e-Football, dan PUBG Mobile, serta persiapan menuju AIMAG dan Global Esports Games yang diselenggarakan oleh Global Esports Federation akhir tahun di China," ujar Che.

"Untuk Olimpiade Esports kami masih menunggu informasi selanjutnya, termasuk gim apa saja yang nanti akan dipertandingkan."

Pada Jumat (12/7) lalu, IOC mengumumkan kerja sama dengan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Esports perdana 2025.

Langkah terobosan tersebut menyusul pengumuman IOC baru-baru ini bahwa Dewan Eksekutif IOC (EB) telah mengusulkan adanya Olympic Esports Games.

Usulan tersebut akan disampaikan dalam sidang IOC yang akan digelar menjelang Olimpiade Paris 2024.

Kemitraan antara IOC dan NOC Saudi berdurasi 12 tahun, dengan Olimpiade Esports akan diadakan secara rutin.

Baca juga: Indonesia cetak rekor juara PUBGM Asia Tenggara empat musim beruntun

Baca juga: ESI luncurkan program baru untuk tingkatkan pemahaman hukum esport

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024