Jakarta (ANTARA News) - Utusan Khusus Luar Negeri Inggris untuk Perubahan Iklim, Sir David King, berpendapat bahwa di tengah kehidupan masyarakat yang maju tidak lagi dikenal istilah sampah, sebab setiap sisa penggunaan produk manufatur seharusnya dapat digunakan kembali.
"Masyarakat maju harus memahami bahwa tidak ada sampah, terutama atas apa-apa yang dihasilkan manusia," kata King saat memaparkan presentasi dalam diskusi perubahan iklim yang diselenggarakan Pusat Perubahan Iklim Indonesia (ICCC) di Jakarta, Kamis.
King, dalam acara yang diselenggarakan ICCC bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia itu, memaparkan presentasi bertajuk "Pengalaman Kebijakan Lingkungan Inggris: Aksi Menghadapi Perubahan Iklim, Investasi Hijau dan Reformasi Energi".
Menurut King, masyarakat maju harus bisa memanfaatkan sisa penggunaan produk manusia untuk kembali melewati proses manufaktur.
"Residu penggunaan produk manufaktur, melalui berbagai proses tertentu seharusnya bisa menjadi produk manufaktur lagi," ujarnya.
King bercerita bahwa saat ini di Inggris terdapat fasilitas pengelolaan sampah yang memisahkan kandungan fosfor dengan mineral-mineral lainnya.
"Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu," ujarnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014