Program RISE ini adalah bagian penting dari rencana kami untuk menerapkan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar mendukung pengoperasian infrastruktur hijau program Revitalism Informal Settlement Empowerment (RISE) yang merupakan kerja sama Pemerintah Australia dan Indonesia yang diterapkan pada masyarakat di pinggiran Kota Makassar.

"Pengoperasian infrastruktur ini sebagai solusi ramah lingkungan, teknis, dan cerdas untuk revitalisasi permukiman kumuh melalui peningkatan kualitas air, sanitasi, dan ketahanan iklim," kata Wali Kota Makassar  Ramdhan Pomanto di Makassar, Selasa.

Baca juga: KLHK luncurkan Zero Waste Zero Emission 2050 tekan emisi dari sampah

Dia mengatakan, keberhasilan upaya peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal di Kota Makassar, Indonesia, menandakan potensi pendekatan baru bagi jutaan orang yang tinggal di permukiman kumuh di wilayah perkotaan.

Karena itu, lanjut dia, Pemerintah Kota Makassar telah mendukung inisiatif berbasis masyarakat seperti RISE, yang menyediakan sumber air berkelanjutan dan ramah lingkungan di wilayah perkotaan.

Menurut dia, Makassar adalah kota yang berpikiran maju dan mendukung peluang untuk menciptakan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi semua orang.

"Program RISE ini adalah bagian penting dari rencana kami untuk menerapkan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," katanya.

Hal itu terwujud karena adanya kolaborasi masyarakat Kota Makassar bersama dengan Monash University (Australia) dan Universitas Hasanuddin (Indonesia) yang sukses mengoperasikan proyek peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal, yang bertujuan memperbaiki kondisi kehidupan sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat di permukiman kumuh.

Peningkatan skala lingkungan yang inovatif, didukung oleh Pemerintah Australia dan Indonesia, merupakan puncak dari program kolaborasi dan keterlibatan yang luas dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan terkait.

Baca juga: Pemprov NTB terapkan sistem pertanian tangguh cegah krisis pangan

Co-Director RISE Profesor Diego Ramirez-Lovering dari Monash University mengatakan, proyek ini menghasilkan serangkaian hasil positif yang memperkuat ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim, serta memperluas akses sanitasi dan layanan air yang memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini dan di masa depan.

Dia menyebutkan, permukiman kumuh selalu berada dalam kondisi yang paling buruk di lingkungan perkotaan. Permukiman ini rentan terhadap kombinasi bahaya kontaminasi lingkungan yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan penghuninya, dan kini diperparah oleh tantangan perubahan iklim.

Melalui proyek terkait, lebih dari 1.400 penduduk di 325 rumah tangga yang tinggal di permukiman kumuh telah menerima beberapa solusi.

Beberapa solusi itu berupa solusi ramah lingkungan melalui sistem pengolahan limbah lahan basah berbasis alam.

Sedang solusi teknis dengan perbaikan drainase dan pembuatan jalur limpahan air untuk menangani banjir, serta solusi cerdas dengan penerapan sistem saluran pembuangan bertekanan yang terhubung ke internet untuk mengalirkan limbah dari dataran rendah.

Baca juga: PPI Tiongkok dorong kesadaran pelajar untuk atasi perubahan iklim

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024