Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, dua lembaga think tank Parlemen Eropa, yakni European Parliamentary Research Service (EPRS) dan European University Institute (EIU) menilai perekonomian Indonesia mampu tumbuh stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Think tank Parlemen Eropa menilai ekonomi Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan setelah resesi ekonomi tahun 2020. Penilaian ini strategis karena data yang dirilis oleh mereka ini dijadikan referensi kerja bagi para anggota Parlemen Eropa,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dari hasil kedua think tank Parlemen Eropa tersebut, secara umum Indonesia unggul di berbagai indikator.
Dalam hal investasi asing langsung atau (Foreign Direct Investment/FDI) dan laju inflasi, Indonesia lebih stabil dari waktu ke waktu dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa.
Pada tahun 2023, laju inflasi Indonesia tercatat hanya 3,7 persen, sedangkan Uni Eropa mencapai 6,3 persen.
Dari segi Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI) juga tercatat lebih baik.
HDI Indonesia berada di level 74,39 poin pada 2023, meningkat 0,84 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 73,77.
Sementara menurut trennya, rata-rata pertumbuhan HDI Indonesia selama 2020-2023 sebesar 0,72 persen per tahun.
Airlangga menjelaskan, Indonesia sendiri termasuk dalam mitra dagang terbesar ke-8 bagi Uni Eropa. Sementara Uni Eropa bagi Indonesia merupakan mitra dagang terbesar keempat untuk barang setelah China, Jepang, Amerika Serikat dan Singapura, dengan porsi sebesar 5,7 persen.
“Perdagangan Uni Eropa dengan Indonesia secara umum menunjukkan tren peningkatan, dengan peningkatan tajam terjadi setelah perlambatan ekonomi global pada tahun 2020,” jelasnya.
Airlangga berharap, meningkatnya tren perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa serta pengakuan pertumbuhan ekonomi Indonesia di mata dunia dapat turut mendorong penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Hal tersebut penting bagi komitmen Indonesia dan Uni Eropa yang telah sepakat untuk mendorong IEU-CEPA menjadi alternatif penyelesaian bagi permasalahan ekonomi, perdagangan dan investasi antara kedua pihak.
Adapun memasuki putaran negosiasi ke-19, Indonesia sendiri hingga kini terus mengupayakan secara optimal agar perundingan IEU-CEPA segera diselesaikan dan manfaatnya dapat dirasakan bagi perekonomian kedua pihak.
Hingga saat ini Pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan perekonomian yang terbaik bagi Indonesia. Penguatan sinergi kebijakan fiskal dan moneter untuk stabilitas ekonomi melalui koordinasi antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil juga terus dilakukan secara rutin dan penuh kehati-hatian.
Baca juga: Airlangga: RI-AS bahas kerja sama bioteknologi pertanian
Baca juga: Airlangga: Bank Dunia ubah proyeksi ekonomi RI 2025 jadi 5,1 persen
Baca juga: Airlangga: Keanggotaan OECD dapat tingkatkan investasi 0,37 persen
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024