Medan (ANTARA) - Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumatera Utara mampu menangani pasien tumor tulang dengan melakukan operasi limb salvage tanpa harus diamputasi.

"Jenis tumor tulang agresif yang sudah melibatkan seluruh permukaan tulang dan jaringan sekitarnya biasanya selalu dilakukan tindakan amputasi, tapi kini dapat dilakukan tindakan operasi limb salvage atau operasi menyelamatkan tulang dengan berbagai metode," ujar dr Andriandi, MKed(Surg), SpOT(K) dari Kelompok Staf Medik (KSM) Orthopaedi dan Traumatologi RS Adam Malik di Medan, Selasa.

Andriandi melanjutkan, operasi limb salvage tersebut merupakan pembuangan atau pembersihan semua tumor yang sudah merusak tulang.

"Kesulitan dalam operasi ini adalah membuang tumor yang sudah menghancurkan tulang dengan menyelamatkan pembuluh darah, saraf dan otot yang masih sehat agar fungsi pergerakan tungkai tetap maksimal," tuturnya.

Menurut dia, dalam penanganan yang lebih kompleks maka akan dilakukan tindakan megaprosthesis, terutama apabila tumor telah menyebabkan kerusakan yang berat.

"Setelah tumor dapat dibebaskan dari jaringan yang sehat, tindakan dilanjutkan dengan pemasangan implan untuk menggantikan kerusakan tulang yang terkena tumor atau megaprosthesis," kata dia.

Dia menyebut salah satu kasus tumor berbahaya pada tulang adalah giant cell tumor. Jenis ini, menurut dia merupakan tumor tulang agresif yang dapat merusak seluruh tulang di tubuh, terutama tulang anggota gerak.

Kasus ini sering menyerang bagian bawah tulang paha (distal femur), bagian atas tulang kering (proximal tibia), tulang pergelangan tangan (distal radius), dan bagian atas tulang panjang di lengan atas (proximal humerus).

Gejala awalnya antara lain sering nyeri pada daerah yang terkena dan bersifat progresif terutama pada malam hari yang disusul timbulnya benjolan pada daerah yang terkena.

"Pada kondisi yang sudah lanjut, benjolan dapat menyebabkan gangguan fungsi dari sendi dan dapat menyebar ke paru-paru, yang dapat berakibat fatal,” ucapnya.

Sebelumnya, RS Adam Malik berhasil melakukan operasi tumor tulang pada tungkai bawah kaki dengan rekonstruksi megaprosthesis.

Andriandi mengatakan operasi itu pertama kali dilakukan di rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan ini untuk bagian teratas tulang kering sampai lutut kiri dengan tindakan penyelamatan dengan rekonstruksi megaprosthesis.

"Pasien yang dioperasi pada 27 April 2024 ini merupakan laki-laki berusia 24 tahun. Saat ini pasien melakukan perawatan rutin guna melihat perkembangan setelah operasi tersebut," ujarnya.

Baca juga: Menkes: Kerja sama dengan Saudi percepat operasi jantung pada anak

Baca juga: RSUP Adam Malik dan Arab Saudi berhasil lakukan 10 operasi jantung


Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024