Jakarta (ANTARA) - Doa iftitah adalah bacaan shalat yang dibaca saat awal shalat setelah takbir dan sebelum membaca Al-Fatihah. Walaupun tidak termasuk dalam rukun shalat, doa ini memiliki keutamaan bagi yang membacanya.

Secara harafiah iftitah berarti pembukaan, turunan dari kata miftah yang maknanya sebagai alat pembuka atau kunci. Dapat disimpulkan bahwa doa iftitah merupakan kunci untuk pembukaan setiap awal shalat.

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda bahwa kalimat doa iftitah mampu membuka pintu langit sehingga terkabulnya doa-doa yang telah dipanjatkan.

"Bahwa pada suatu waktu kami shalat bersama Nabi Muhammad saw, tiba-tiba ada seorang jama’ah bersuara “Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila” lantas Rasulullah saw bertanya “siapa yang mengatakan kalimat tadi?” orang yang bersuara tadi menjawab “saya ya Rasul!” Kemudian Rasulullah berkata “saya heran dengan kalimat itu, karena kalimat itu mampu membuka pintu-pintu langit”.

Doa Iftitah juga memiliki keutamaan dalam mengakui atas kebesaran Allah SWT dan Rasulullah SAW, memohon perlindungan, ampunan dosa, berserah diri dan berharap ridho Allah SWT.

Doa Iftitah
 

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allaahu akbar Kabiroo Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin

Artinya: "Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."

Baca juga: Bacaan doa Qunut arab, latin, dan penggunaannya
Baca juga: Tidak hafal Doa Qunut? berikut alternatifnya
 

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024