Manokwari (ANTARA) - UNICEF dan Pemerintah Australia bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia meluncurkan fase baru program pembelajaran kelas awal guna meningkatkan kemampuan literasi dasar serta numerasi bagi anak-anak di Tanah Papua, khususnya di kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Peluncuran program ini merupakan langkah signifikan untuk mendorong kemampuan literasi dan numerasi bagi anak-anak Papua," kata Perwakilan UNICEF Maniza Zaman melalui keterangan kepada ANTARA di Manokwari, Papua Barat, Selasa.

Dia menjelaskan program tersebut mendapat dukungan dana dari Pemerintah Australia sebanyak 6 juta dollar Australia yang akan dilaksanakan UNICEF pada periode 2024-2027 dan merupakan keberlanjutan dari periode sebelumnya (2021-2024).

Dari penelitian awal UNICEF terdapat kurang lebih 12 hingga 69 persen peserta didik kelas tiga di 159 sekolah di delapan kabupaten yang menjadi sasaran program pada periode sebelumnya tidak dapat membaca. "Setelah dilakukan intervensi, kemampuan peserta didik dalam membaca dengan pemahaman meningkat rata-rata 35 persen," kata dia.

Menurut dia peningkatan hasil belajar siswa dapat dicapai berkat keberhasilan mengatasi beberapa tantangan yang memengaruhi pendidikan di Tanah Papua, seperti terbatasnya pelatihan guru terkait pembelajaran yang berpusat dan kurangnya ketersediaan bahan bacaan.

Fase baru program pembelajaran kelas awal berdampak positif terhadap kualitas dan inklusivitas kegiatan belajar mengajar, peserta didik, serta anak-anak disabilitas di sekitar 120 SD dan 36 PAUD di enam kabupaten se-Tanah Papua.

"Enam daerah itu adalah Pegunungan Arfak (Papua Barat), Tambrauw (Papua Barat Daya), Asmat (Papua Selatan), Paniai (Papua Tengah), Yalimo dan Mamberamo Tengah (Papua Pegunungan)," ucap Maniza Zaman.

Ia menyebut UNICEF maupun mitra pelaksana daerah akan memberikan berbagai intervensi termasuk pelatihan intensif dan pendampingan bagi para guru untuk meningkatkan kualitas metode pengajaran bagi peserta didik.

Pada fase baru program pembelajaran kelas awal juga memberikan dukungan untuk pusat-pusat PAUD sehingga dapat memperkuat kesiapan bersekolah dan mendukung transisi yang menyenangkan bagi anak usia dini dari pendidikan pra-sekolah ke SD kelas 1.

"Ini merupakan hal penting untuk membangun keterampilan dasar dan kesuksesan belajar di jenjang yang lebih tinggi," kata dia.

Selain itu, kata dia, UNICEF bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah membantu memastikan program ini diperluas secara berkelanjutan, termasuk melalui bantuan teknis kepada pemerintah daerah untuk mengintegrasikan program dimaksud ke dalam rencana anggaran tahunan pemerintah daerah.

Sementara itu, Konselor Bidang Pembangunan Manusia Kedutaan Besar Australia di Jakarta Hannah Derwent mengatakan, program pembelajaran kelas awal juga bermanfaat meningkatkan kemampuan pemimpin sekolah dalam mengatasi ketidakhadiran guru, serta tantangan berkaitan dengan gender dan disabilitas yang dapat memengaruhi pembelajaran siswa.

"Pemerintah Australia merasa bangga dapat melanjutkan kemitraan dengan UNICEF dalam meningkatkan hasil pembelajaran anak perempuan, anak laki-laki dan anak penyandang disabilitas dari PAUD hingga kelas awal di Tanah Papua. Kami berharap dapat membangun kemitraan berkelanjutan dengan pemangku kepentingan dan mitra untuk memungkinkan semua anak mendapatkan keterampilan dasar," ujarnya.

Baca juga: Pemda se-Tanah Papua diimbau rekrut guru lokal, tingkatkan literasi

Baca juga: Disdik Papua: Tingkatkan literasi butuh kerja sama "stakeholder"

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024