Mataram (ANTARA) - Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI Kemendes PDDT) Ivanovich Agusta menyampaikan bahwa penerapan inovasi dan teknologi dalam pembangunan desa merupakan wujud upaya pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.

"Penerapan inovasi dan teknologi dalam pembangunan desa secara berkelanjutan adalah upaya pemerintah dan pemerintah daerah serta pemerintah desa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan," kata Ivan, sapaan akrab Ivanovich saat menutup kegiatan Sinergitas Desa dan Lokakarya Teknologi Tepat Guna di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa.

Hal yang disampaikan Ivan itu pun merupakan salah satu rumusan hasil dari forum diskusi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan beberapa pihak swasta serta akademisi terkait dengan peran mereka dalam memperkuat inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna di desa.

Forum yang merupakan rangkaian kegiatan dari acara Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTGN) ke-25 itu juga menampilkan paparan terkait praktik baik inovasi dan teknologi tepat guna dari sejumlah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), seperti Dinas PMD NTB, Dinas PMD Jawa Barat, Dinas PMD Malang, dan Dinas PMD Jembrana.

Baca juga: Kemendes: Dinas PMD berperan penting dalam pembangunan desa

Sebelumnya dalam Pembukaan GTTGN ke-25 pada Senin (15/7), Ivan telah menyampaikan bahwa penerapan teknologi tepat guna merupakan bagian dari implementasi SDGs Desa ke-9 atau arah kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di desa yang terkait dengan infrastruktur dan inovasi desa sesuai dengan kebutuhan desa.

"Adapun keterkaitan teknologi tepat guna dengan SDGs Desa adalah SDGs Desa ke-9 yaitu infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan sehingga tahun ini Gelar TTGN ke-25 sekaligus bertepatan dengan perayaan Hari SDGs Desa 14 Juli 2024," kata dia.

Dengan demikian, dapat dipahami pula bahwa pengembangan teknologi tepat guna adalah kunci yang penting dalam membangun desa untuk membawa desa pada status maju hingga mandiri.

Diketahui, GTTGN yang diikuti berbagai provinsi di Indonesia pada setiap tahunnya membawa dampak positif, khususnya dalam mendorong kemandirian desa dengan memajukan ekonomi lokal. Dengan teknologi tepat guna yang semakin berkembang dan tidak tergerus zaman, setiap desa bisa mencapai status mandiri dan desa tertinggal pun berhasil dientaskan.

Baca juga: Mendes harap penjualan di GTTGN Ke-25 di atas Rp2 miliar
Baca juga: BPI Kemendes-BPJSTK jalin kerja sama terkait proteksi kerja warga desa

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024