Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk mendukung pemenuhan gas bumi bagi kebutuhan industri pupuk dalam rangka membangun ketahanan pangan nasional.

"Prinsipnya kami Kementerian ESDM mendukung sekali terkait dengan pemenuhan gas untuk industri pupuk," ujar Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Mirza Mahendra dalam diskusi di Jakarta, Selasa.

Mirza menambahkan bahwa Menteri ESDM juga sangat concern terkait dengan pemenuhan gas bumi bagi kebutuhan industri pupuk.

Berkaitan dengan industri pupuk, Kementerian ESDM rutin melakukan terkait updating apabila ada pengembangan pabrik baru dan sebagainya.

"Kita memprioritaskan untuk menggunakan gas ini semaksimal mungkin bisa diserap dengan mencoba mencari angka harga yang masih memungkinkan dari kedua sisi baik dari sisi pengguna maupun pihak yang memproduksi gas," kata Mirza.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, volume pemanfaatan gas bumi domestik mencapai 5.868 BBTUD (billion British thermal unit per day) pada tahun 2023. Nilai pemanfaatan cenderung meningkat sejak 2012 sampai dengan 2023.

Volume pemanfaatan gas bumi domestik lebih besar dibandingkan ekspornya sejak tahun 2012 sampai dengan saat ini.

Adapun pemanfaat gas bumi terbesar adalah sektor industri sebesar 30,83 persen, pupuk 11,72 persen, dan ketenagalistrikan 11,82 persen. Sedangkan porsi ekspor dari total pemanfaatan gas bumi adalah LNG 22,12 persen dan gas pipa 8,45 persen.

Sebagai informasi, Pemerintah melalui Kementerian ESDM memastikan ketersediaan gas sebagai bahan baku pupuk bertujuan untuk menjamin ketersediaan pupuk bagi petani, menjaga stabilitas harga pupuk dan meningkatkan produksi pangan nasional.

Alokasi gas bumi untuk pupuk ini merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Menteri ESDM pastikan pasokan gas untuk industri pupuk terpenuhi
Baca juga: Pemerintah bangun industri pupuk di Papua karena dekat suplai gas
Baca juga: Kemenperin perjuangkan harga gas murah untuk industri

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024