Bahwa pengembangan aplikasi TiTaTu ini sebagai bentuk terobosan dan inovasi Pemkab Bandung dalam pemanfaatan transformasi digital, yang bisa diakses oleh semua masyarakat ...
Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, mengembangkan aplikasi TiTaTu untuk memudahkan masyarakat dalam melaporkan peristiwa kebencanaan yang dapat langsung direspon cepat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

“Bahwa pengembangan aplikasi TiTaTu ini sebagai bentuk terobosan dan inovasi Pemkab Bandung dalam pemanfaatan transformasi digital, yang bisa diakses oleh semua masyarakat dalam menyampaikan setiap kejadian atau peristiwa kebencanaan dengan cepat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama di Kabupaten Bandung, Selasa.

Dengan adanya pelaporan yang cepat, lanjut dia, nantinya BPBD bergerak cepat untuk melakukan penanganan dalam setiap peristiwa atau kejadian kebencanaan.

“Selain itu BPBD juga akan bergerak cepat untuk melakukan koordinasi dengan berbagai unsur yang ada di lapangan," kata dia.

Baca juga: Pemkab Bandung tetapkan status siaga bencana banjir hingga longsor

Menurut dia, apabila jika masyarakat lambat dalam melaporkan sebuah peristiwa kebencanaan, selain akan menimbulkan kerusakan, juga dikhawatirkan menimbulkan korban jiwa di sekitar lokasi kejadian.

"Ada pengalaman yang sempat kami alami, misalnya di saat ada kejadian bencana, laporan baru diterima BPBD setelah beberapa jam setelah kejadian kebencanaan itu. Ada juga BPBD baru menerima laporan pada besok harinya atau setelah satu hari dari peristiwa kebencanaan," katanya.

Oleh karena itu Uka berharap dengan ketersediaan aplikasi TiTaTu, masyarakat kedepannya bisa dengan mudah mengakses hasil Kajian Risiko Bencana (KRB) pada  semua kecamatan di Kabupaten Bandung.

Baca juga: Pemkab Bandung meraih tiga penghargaan sekaligus dari Australia

"Dengan adanya hasil KRB ini, masyarakat bisa melihat potensi bencana yang terjadi di wilayahnya. Apakah ada potensi bencana banjir, gempa bumi, longsor, angin kencang, dan potensi lainnya. KRB hasil BPBD di semua kecamatan itu nantinya akan diakses ke aplikasi tersebut," katanya.

Lebih lanjut Uka menargetkan pada Agustus 2024 aplikasi tersebut dapat diakses oleh masyarakat Kabupaten Bandung dalam melaporkan setiap bencana yang terjadi.

“Aplikasi ini bisa diakses masyarakat melalui handphone Android atau digitalisasi. Masyarakat tinggal mengunduh aplikasi TiTaTu di PlayStore, bisa langsung tampil atau tertera di layar handphone," katanya.

Baca juga: Pemkab Bandung tetapkan status tanggap darurat puting beliung 14 hari

 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024