Jakarta (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menyatakan pelaksanaan SIMAK sudah dirancang secara cermat dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan mekanisme guna mengantisipasi terjadinya kecurangan pada jalur seleksi masuk mandiri tersebut.

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik Amelita Lusia dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta pada Selasa mengatakan penyelenggaraan seleksi mandiri UI sudah mempertimbangkan dan memperhatikan dengan cermat kemungkinan terjadinya ketidakjujuran.

“UI bersungguh-sungguh berusaha menjaga kepercayaan masyarakat dengan secara teguh menerapkan 9 Nilai UI yang di antaranya adalah Kejujuran dan Ketepercayaan,” tegasnya.

Ia menyebutkan salah satu tindakan dan mekanisme antisipatif yang diterapkan ialah penggunaan gabungan skor UTBK dan skor SIMAK (50% skor UTBK dan 50% skor SIMAK) dalam penentuan kelulusan seseorang melalui jalur seleksi mandiri untuk Kelas Reguler.

“UI juga memperhatikan kewajaran dan konsistensi skor yang diperoleh seorang peserta seleksi pada saat mengikuti UTBK dan pada saat mengikuti SIMAK. Selain itu, UI juga memiliki mekanisme untuk meminimalkan potensi kecurangan yang dilakukan peserta ujian dalam mengikuti SIMAK,” imbuhnya.

Sementara dalam hal seleksi mandiri Kelas Khusus Internasional FKUI, Amelita menerangkan para peserta yang dinyatakan lulus Ujian Tulis SIMAK UI harus mengikuti dua tes berikutnya, yaitu MMPI dan MMI.

Dengan tahapan tes seperti ini, lanjutnya, adalah hal yang lazim terjadi jika seorang peserta dengan skor SIMAK Online yang tinggi akhirnya tidak lulus karena hasil tes MMPI dan MMI yang tidak baik atau kalah baik dibanding peserta lain.

Ia pun meminta masyarakat dapat melaporkan secara resmi kepada UI bila menemukan atau mengetahui oknum yang melakukan segala bentuk ketidakjujuran dan kecurangan.

Jika nantinya terbukti memang melakukan ketidakjujuran atau kecurangan, UI akan mengambil tindakan yang sesuai. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menolak segala bentuk ketidakjujuran dan kecurangan.

Sebelumnya, media sosial X diramaikan dengan dugaan kecurangan peserta Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI) yang dilaksanakan online.

Dugaan kecurangan ini salah satunya diunggah oleh akun @petunjukutbk pada Minggu (14/7/2024).

"PAKAI AI BUAT SIMAK UI KKI & LOLOS? GOKIL," tulis pengunggah pada 14 Juli 2024.

SIMAK UI sendiri dilaksanakan secara online. Adapun peserta diwajibkan mengikuti ujian dari rumah masing-masing dan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang, dengan durasi selama 165 menit. Materi ujian meliputi Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kemampuan Verbal, Kemampuan Kuantitatif, dan Kemampuan Logika.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024