Maman Abdurrahman, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Selasa, menyampaikan rasa bangga melihat perkembangan pembangunan salah satu proyek strategis nasional tersebut.
Mataram (ANTARA) - Komisi VII DPR RI mengunjungi PT Amman Mineral Industri (AMIN), anak perusahaan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, untuk memantau perkembangan proyek pembangunan smelter tembaga yang kini sedang tahap komisioning.

Maman Abdurrahman, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Selasa, menyampaikan rasa bangga melihat perkembangan pembangunan salah satu proyek strategis nasional tersebut.

"Kami, dari Komisi VII DPR RI melihat kemajuan proyek smelter tembaga AMMAN ini luar biasa. AMMAN terbukti berkomitmen dalam investasinya dengan membangun smelter yang saat ini sudah memasuki tahap komisioning," kata Maman.

Dengan melihat perkembangan secara langsung, dia meras yakin keberadaan smelter AMMAN ini dapat menggairahkan investasi hilirisasi sebagai masa depan industri pertambangan di Indonesia.

Baca juga: Smelter Amman Mineral diperkirakan mulai produksi pada kuartal IV-2024

Presiden Direktur AMIN, Rachmat Makkasau, yang mendampingi kunjungan kerja DPR RI memaparkan kemajuan smelter tembaga AMMAN kini telah mencapai 95,5 persen dengan sisa persentase merupakan tahapan komisioning yang saat ini tengah berjalan.

Menurut dia, persentase yang diperoleh dari hasil verifikasi hingga 31 Mei 2024 ini dapat menjadi simbol tercapainya penyelesaian konstruksi fisik dan mekanis.

"Progres smelter tembaga AMMAN berjalan sesuai rencana. Tahap komisioning sudah dimulai sejak 1 Juni dan kami telah menerima Sertifikat Kesiapan Komisioning dari verifikator independen, yang menandakan bahwa smelter tembaga AMMAN telah memenuhi seluruh persyaratan untuk komisioning yang aman," kata Rachmat.

Tahap komisioning dijadwalkan berlangsung selama 4-5 bulan. Dalam tahapan ini, tungku smelter mulai dipanaskan dan konsentrat tembaga akan mulai dimasukkan ke smelter. Produksi katoda tembaga pertama yang menandakan dimulainya operasional smelter dijadwalkan pada kuartal IV 2024.

Baca juga: AMNT raih sertifikasi pengamanan objek vital nasional dari Mabes Polri

Sebelumnya, komisioning infrastruktur pendukung juga telah dilakukan sejak kuartal pertama tahun 2024, seperti fasilitas penyediaan air bersih Desalination and Demineralization Water (DDW) dan fasilitas suplai oksigen dan gas nitrogen Air Separation Unit.

Sementara itu, ratusan karyawan juga telah selesai menjalani pelatihan secara ekstensif di Tiongkok selama lima bulan untuk memastikan seluruh karyawan dibekali dengan keterampilan terbaik dalam mengoperasikan smelter dan memproduksi katoda tembaga beserta produk sampingannya dengan aman dan efisien.

Fasilitas smelter tembaga AMMAN memiliki total kapasitas input 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan. Produk dari peleburan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024