Jakarta (ANTARA News) - Empat pemain tunggal putra junior Indonesia melaju ke babak kedua setelah sukses melaksanakan tugas pada babak pertama Asia Junior Championships (AJC) 2014 di Taipei Gymnasium, Taiwan, Rabu.
Empat pemain melangkah ke babak kedua, yakni Muhammad Bayu Pangisthu dan Eska Riffan Jaya lolos setelah mengalahkan lawannya, sedangkan Jonatan Cristie dan Anthony Sinisuka Ginting mendapatkan bye.
Mampu mengatasi rintangan pertama membuat Muhammad Bayu Pangisthu lebih bersemangat lagi. Apalagi ajang AJC 2014 merupakan kesempatan terakhir untuk menunjukkan kemampuan terbaik pada kejuaraan U-19 ini.
"Ini adalah AJC terakhir saya. Tentunya saya mau dapat hasil yang terbaik. Kalau ditanya target ya pasti maunya juara. Siapa sih yang tidak mau jadi juara? Semua pemain pasti keinginannya menjadi juara," kata Bayu seperti yang dilansir tim media PBSI.
Menurut dia, dengan mampu lolos ke babak kedua pihaknya akan lebih fokus lagi. Besar kemungkinan tekanan lawan di babak kedua akan lebih ketat dibandingkan babak pertama. Di pertandingan pertama Bayu mengalahkan Wilson Joseph Lopez Jr (Filipina) dengan skor 21-8 dan 21-11.
"Saya harus fokus pada pertandingan berikutnya," kata pemain dari klub Djarum Kudus itu.
Jika Bayu mendapatkan lawan yang cukup berat berbeda dengan Eska Riffan Jaya. Pemain yang akrab dipanggil Eska ini mendapatkan perlawanan ketat dari pemain Thailand, Kantawat Leelavechabutr, 21-19 dan 21-13.
Kondisi berbeda terjadi pada tunggal putri. Dari empat wakil yang turun hanya dua yang melaju ke babak kedua yaitu Ruselli Hartawan dan Gregoria Mariska. Sedankan Vehrenica Debora Rumate dan Fitriani gagal melewati rintangan pertama.
Kondisi ini cukup disayangkan oleh pelatih tunggal putri Bambang Supriyanto. Menurut dia, kualitas pemain tunggal putri masih jauh dibandingkan dengan lawan.
"Banyak pekerjaan rumah untuk pembinaan sektor tunggal putri. Bukan cuma PR buat pelatih dan PBSI, tetapi seluruh pihak termasuk masyarakat bulu tangkis Indonesia. Kondisi tunggal putri kita betul-betul memprihatinkan, sudah berada di titik nadir," kata Bambang Supriyanto.
Menurut dia, banyak hal yang harus segera diperbaiki agar pemain tunggal putri bisa bersaing. Perbaikannya meliputi teknik bermain, kondisi fisik hingga semangat bertanding para atlet yang diproyeksikan mengganti posisi pemain senior itu.
Bambang berharap, para pemain yang saat ini masih melaju diharapkan bisa memberikan yang terbaik. Apalagi tim Indonesia juga sudah gagal memenuhi target untuk nomor beregu setelah di perempat final dikalahkan oleh Korea.
(B016/T007)
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014