Jakarta (ANTARA) - Pengamat dari UIN Syarif Hidayatullah Jejen Musfah mengungkapkan bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi mengharuskan guru kreatif dalam menghadapi anak-anak dengan kecerdasan yang variatif.

"Kalau dulu, mereka mendidik anak-anak pintar. Sekarang dengan sistem zonasi, mereka menerima anak-anak dengan kecerdasan yang sangat variatif," kata dia dalam seminar daring bertema "Menuju Pendidikan Berkualitas dan Inklusif: Merajut Masa Depan Cerdas Kota Jakarta".

Dalam seminar yang diadakan oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta, pada Selasa, dia mengatakan bahwa Melalui jalur ini, calon peserta didik harus menjalani seleksi berdasarkan jarak dari tempat tinggal menuju sekolah.

Menurut dia, kendati masih ada tantangan dalam penyelenggaraan PPDB jalur zonasi, masyarakat tidak bisa meminta pemerintah untuk menghapusnya. Alih-alih menghapus, Jejen berpendapat perlu adanya model program.

"Kita tidak bisa meminta zonasi untuk dihapus, tetapi bagaimana modeling program PPDB Bersama harus terlaksana di DKI Jakarta," kata dia.

Baca juga: DKI persiapkan guru miliki sertifikat sebagai pendidik
Arsip foto - Sejumlah petugas (kiri) memberikan penjelasan kepada orang tua calon peserta didik terkait pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Posko Pelayanan PPDB SMA Negeri 70, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/aww.)
Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ali Mukodas mengatakan penerapan jalur zonasi bertujuan salah satunya agar seluruh satuan pendidikan memiliki kualitas yang merata.
Lalu, dalam rangka menuju ke arah pendidikan yang berkualitas dan merata inilah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta membuat regulasi termasuk merotasi guru serta
mengikutsertakan mereka dalam pelatihan.

Dia sependapat dengan Jejen, Ali menyatakan perlunya guru dan bahkan kepala sekolah untuk lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran.

"Guru-guru di sekolah yang hebat itu kita coba rotasi, lalu pelatihan-pelatihan bagi guru. Kepala sekolah dan guru harus lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran," ujar dia.

Baca juga: Jadilah guru yang menginspirasi bukan sekadar memberikan iptek
Tangkapan layar pengamat pendidikan sekaligus dosen UIN Syarif Hidayatullah Jejen Musfah dalam seminar daring bertema “Menuju Pendidikan Berkualitas dan Inklusif: Merajut Masa Depan Cerdas Kota Jakarta” yang diadakan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta, Selasa (16/7/2024). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Terkait pelaksanaan PPDB jalur zonasi pada masa mendatang, alumni Master of Education, Harvard University, Indah Shafira ZD mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasukkan sistem tes.

Hal ini, kata dia, dapat membantu untuk menambah semangat pada calon peserta didik untuk berkompetisi.

"Bisa memasukkan sistem tes tertulis supaya ada anak-anak semangat kompetisi. Karena fenomena sekarang yang masuk negeri dari zonasi, ya sudah santai nanti diterima," kata dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024