Banyumas (ANTARA) - Petugas gabungan dari berbagai instansi melakukan ekspedisi di eks jalur rel yang menghubungkan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa, untuk mendukung wacana reaktivasi jalur kereta api tersebut.

Ekspedisi yang diprakarsai anggota DPD RI Abdul Kholik itu dilakukan dengan menyusuri sejumlah jalur rel yang masih tersisa maupun yang sudah digunakan untuk permukiman maupun mendatangi bangunan bekas stasiun.

Ditemui di bekas Stasiun Sokaraja, Kabupaten Banyumas, anggota DPD RI Abdul Kholik mengatakan ekspedisi tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke Kantor PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto beberapa waktu lalu.

"Memang kami sampaikan bahwa salah satu usulan program yang kami sampaikan ketika revisi Perpres Nomor 79 Tahun 2019 yang berkaitan dengan percepatan Jawa Tengah dalam peningkatan akses infrastruktur transportasi di Jateng selatan," kata senator asal Jawa Tengah itu.

Salah satunya, kata dia, pihaknya ingin mendorong reaktivasi jalur kereta api dari Purwokerto menuju Wonosobo.

Menurut dia, hal itu dilakukan dengan pertimbangan untuk menghidupkan pertumbuhan ekonomi terutama sektor pertanian dan pariwisata.

"Yang berikutnya juga untuk membagi beban jalan raya dan jalur kereta. Nah karena itu, hari ini kita ingin melihat sejauh mana kondisi relnya atau jalur itu di lapangan," katanya.

Selain untuk melihat kondisi jalur rel, kata dia, melalui ekspedisi yang melibatkan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, PT KAI Daop 5 Purwokerto, Dinas Perhubungan Kabupaten Wonosobo, Dinhub Kabupaten Baanjarnegara, dan Dinhub Kabupaten Purbalingga tersebut, pihaknya ingin menyamakan pemahaman terkait dengan bagaimana mendorong wacana reaktivasi tersebut dapat menjadi sebuah kebijakan pemerintah.

Dalam hal ini, Kholik mengharapkan reaktivasi jalur rel kereta api Purwokerto-Wonosobo dapat menjadi program prioritas pemerintah pusat.

Terkait dengan kondisi jalur rel Purwokerto-Wonosobo, Manajer Pengamanan PT KAI Daop 5 Purwokerto Agus Listyono mengatakan kondisi jalur rel sepanjang lebih kurang 90 kilometer tersebut saat sekarang sebenarnya masih utuh.

"Namun dengan berkembangnya waktu, ini ada yang tertimbun jalan raya, ada yang sudah didirikan bangunan. Namun secara track masih utuh dan secara yuridis formil ada sertifikat maupun grondkaart (bukti kepemilikan tanah, red.) dari Purwokerto sampai Wonosobo," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Jaringan Transportasi dan Perkeretaapian Dinhub Provinsi Jawa Tengah Joko Setyawan mengakui wacana reaktivasi jalur rel Purwokerto-Wonosobo secara formal terakhir disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009.

Selanjutnya pada tahun 2022, kata dia, pemerintah pusat melaksanakan studi kelayakan jalur kereta api di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya jalur rel Purwokerto-Wonosobo.

"Memang ekspedisi ini nanti untuk memotret kondisi faktual sekarang, pada saatnya nanti kita bisa memetakan kira-kira berdasarkan kondisi faktual nanti akan ada penahapan seperti apa untuk mewujudkan ini menjadi sebuah reaktivasi jalur dari mulai Wonosobo sampai Purwokerto," katanya.

Baca juga: Anggota DPD RI dukung reaktivasi jalur rel KA Purwokerto-Wonosobo
Baca juga: Empat kabupaten dukung reaktivasi jalur KA Purwokerto-Wonosobo

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024