Jakarta (ANTARA) - Mengetahui masa subur pada wanita dengan menghitung tanggal ovulasi bisa dilakukan untuk pasangan suami istri yang berencana untuk menunda kehamilan karena alasan tertentu.

Hal ini lantaran berhubungan intim pada masa subur memungkinkan peluang terjadinya kehamilan tinggi.

Masa subur merupakan proses ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur. Masa subur sebagai periode siklus menstruasi, di mana peluang hamil paling besar karena sel telur sudah siap dibuahi.

Melansir dari Buku Saku Merencanakan Kehamilan Sehat Kemenkes, puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari pertama haid, sedangkan masa subur biasa akan terjadi kurang lebih tiga hari sebelum dan sesudah menuju puncak masa subur tersebut. Normalnya, wanita memiliki panjang siklus haid antara 21 sampai 35 hari.

Menghitung masa subur bisa dengan mengandalkan catatan atau analisis siklus haid dengan rumus menghitung siklus masa subur terpendek dikurangi dengan 18 dan siklus terpanjang dikurangi 11.

Berikut contoh perhitungan tanggal ovulasi menggunakan rumus siklus:
  • Siklus haid terpendek: misalnya siklus haid 25 hari kemudian dikurangi 18 hasilnya 7. Maka hari ke-7 merupakan hari pertama masa subur setelah hari pertama menstruasi atau haid.
  • Siklus haid terpanjang: misalnya siklus haid 30 hari dikurangi 11 hasilnya 19. Maka hari ke-19 merupakan hari terakhir masa subur sejak dimulainya menstruasi.

Jadi, rata-rata rata-rata perhitungan masa subur pada contoh kasus tersebut, yaitu hari ke 7 hingga 19 dari periode menstruasi. Namun, cara di atas akan sulit dilakukan pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Untuk mengetahui masa subur juga terdapat tanda-tandanya, diantaranya:
  • Perubahan lendir serviks: cairan ini bertekstur lengket dan kental. Perubahan terjadi menjelang masa subur meningkatnya jumlah cairan dan perubahan tekstur menjadi berwarna bening dan lebih cair.
  • Dorongan seksual meningkat: hormon estrogen dan progesteron akan meningkat dalam masa subur sehingga meningkatkan hasrat seksual.
  • Temperatur tubuh meningkat dan payudara lebih lunak: meningkatnya hormon progesteron ketika masa subur akan memicu kenaikan suhu tubuh, namun kenaikan suhu tubuh hanya sedikit. Akibat lain dari meningkatnya produksi hormon yang tinggi menyebabkan payudara menjadi lebih lunak.

Selain itu, menghitung masa subur atau tanggal ovulasi juga bisa menggunakan alat tes ovulasi atau masa subur untuk mengecek urine. Alat prediksi ovulasi bekerja dengan mendeteksi kadar hormon luteinizing (LH) dalam urine.

Jika tidak yakin kapan masa ovulasi atau masa subur, dapat menggunakan aplikasi cek kesuburan secara online.

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024