Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mulai mempermasalahkan pengadaan bus tingkat pariwisata.

"Bus pariwisata juga masalah, kita bilang kita maunya standar internasional. Tapi nyatanya yang standar internasional cuma luarnya. Body-nya lisensi Australia, mesinnya Weichai, terus masih mau diuji lagi di Dirjen Perhubungan Darat, kan konyol beli mobil kaya gitu," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu.

Padahal, Ahok meminta bus tingkat pariwisata dibeli dengan kualitas bagus seperti di Solo atau di Singapura.

"Beli tuh kaya di Solo atau di Singapura. Kan tinggal pesen Mercedes Benz, Volvo, atau Skania, udah jelas kan? Kenapa mesti beli bus dengan mesin baru yang di Indonesia pun gak punya onderdilnya. Mana ada orang bodoh kaya gitu?," katanya.

Setelah ini, Ahok melarang pengadaan barang yang bukan melalui e-katalog agar barang yang dibeli jelas.

"Sekarang gak boleh lagi lewat pengadaan barang. Kita lewat satu pintu, pakai e-katalog, kita lock. Di rapat ngomongnya iya-iya, kita sudah marah-marah tapi lo buat sesuka lo aja," katanya.

Lebih lanjut Ahok menilai para pejabat di DKI Jakarta "pintar" dan berani, oleh sebab itu sanksi pemecatan tidak efektif.

"Pejabat Jakarta banyak yang pinter-pinter banget ini, pinter dan berani, kalo dipecat sudah kaya, kalau di daerah dipecat takut gitu loh, kalau ini ga takut. Kalo DPRD di daerah, dia bahas anggaran kalo ga buru-buru ga gajian, kalo Jakarta cuma gaji doang santai aja," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014