Terus bekerja keras agar Sulsel bisa menjadi `center of growth` di kawasan timur Indonesia.
Pangkep (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang telah mencapai banyak kemajuan nyata dalam berbagai aspek untuk menjadi pusat pertumbuhan kawasan Indonesia bagian Timur.
"Terus bekerja keras agar Sulsel bisa menjadi center of growth di kawasan timur Indonesia," kata Presiden dalam acara peresmian Pabrik Semen PT Tonasa Unit V, di Pangkep, Sulawesi Selatan, Rabu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan rasa bangganya bahwa Sulawesi Selatan pada saat ini terus semakin maju dan kemajuan itu merupakan hal yang nyata.
Ia menyebutkan, sejumlah indikator seperti pengembangan kapasitas Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ternyata kapasitasnya terus bertambah yang menandakan laju pertumbuhan perekonomian Sulsel yang pesat.
SBY juga mengingatkan bahwa Indonesia merupakan bagian dari berbagai bentuk kerja sama di bidang perekonomian seperti ASEAN, APEC, dan East Asia Summit (EAS).
Sebagaimana diketahui, EAS merupakan bentuk kerja sama yang beranggotakan negara-negata anggota ASEAN dengan delapan negara lainnya, yaitu China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, India, Amerika Serikat dan Rusia.
Presiden menuturkan bahwa awalnya, negara-negara lain di Asia Tenggara hanya menginginkan anggota lainnya hanya negara China, Jepang, dan Korsel.
Namun, ujar dia, Indonesia menilai bahwa bila hanya tiga negara tersebut maka Indonesia hanya akan berada di tepian atau pinggir beranda belakang.
Untuk itu, lanjutnya, Indonesia berdiplomasi dan memperjuangkan agar Australia dan Selandia baru serta negara-negara lainnya bisa masuk.
Presiden menyatakan, posisi Indonesia dan juga Sulawesi Selatan sebagai provinsi yang berada di tengah-tengah bentuk kerja sama tersebut merupakan sebuah peluang besar.
"Ini peluang besar. Saya ingin provinsi-provinsi di kawasan timur Indonesia menangkap peluang ini," ujar SBY.
Presiden mengatakan, peluang itu dapat diberdayakan guna mengembangkan berbagai aspek seperti transportasi, energi, dan pariwisata, yang bisa dikerjasamakan dalam konteks bentuk kerja sama seperti EAS.
(M040)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014